Headline Tribun Timur
Lifetime Achievement 80 Tahun Aksa
Kemudian pada Tahun 2022 lalu, Celebes TV memberikan penghargaan serupa pada Wakil Ketua MPR RI 2004-2009 itu.
Senyum Aksa semakin merekah tatkala menghubungkan usianya yang 80 tahun dengan umur Mahathir Mohamad. Mantan Perdana Menteri Malaysia ini berulang tahun ke-100 pada 10 Juli 2025.
“Saya justru setelah baca bukunya Mahathir, saya tidak pernah merasa tua, tidak ada pantangan. Mahathir mengaku tidur 8 jam sehari. Saya susah tidur mencapai 8 jam sehari karena saya selalu bangun jam setengah 3 dini hari, tidur kadang jam 9, kadang jam 11 malam baru tidur,” kata Aksa.
“Apa maksud Bapak, tidak pernah merasa tua?” tanya Andi Suruji.
Aksa spontan menjawab, “Umur tidak bisa dibohongi, fisik juga. Tapi kita tidak boleh mengabaikan olahraga. Saya suka berenang, jadi saya selalu berenang di laut. Golf juga masih main. Segala-galanya harus ada keseimbangan.”
Dia mengaku sulit mengikuti pola Mahatir yang tidur delapan jam sehari.
“Mahathir 8 jam tidur. Tapi sulit bagi saya. Saya jam 9 tidur, setengah 3 sudah bangun. Saya Shalat Tahajud sejak SMP, sekolah teknik di Parepare, saya tahajud,” kata Aksa.
Mantan Wakil Ketua DPD RI itu juga memantik semangat para mahasiswa dengan kisah perjuangannya sebagai wartawan kampus bersama Jusuf Kalla, Alwi Hamu, Syafruddin Husain, dan Ronald Ngantung di era Orde Lama.
“Saya waktu mahasiswa aktivis, aktif di organisasi, saya pernah dipenjara di Kodam. Wawancara dimuat di koran Ikatan Pers Mahasiswa. Saya harapkan kepada mahasiswa, harus menjadi pekerja keras, jangan banyak beristirahat. Beraktivitaslah, berdiskusilah. Kita sering berdiskusi sampai jam 4 subuh,” kata Aksa.
“Saya harapkan bekerja keraslah. Jangan menyerah. Kegagalan itu biasa. Tidak ada pengusaha tidak pernah merasakan kerugian. Justeru bangkit dari kegagalan itu akan semakin mendekatkan pada kesuksesan,” jelasnya menambahkan.
“Bagaimana melihat kepemimpinan di Bosowa setelah Pak Aksa serahkan ke generasi kedua, apakah sudah sesuai harapan?” tanya Andi Suruji.
Aksa menilai semua anaknya punya kelebihan. Erwin Aksa, Sadikin Aksa, dan Subhan Aksa punya kelebihan masing-masing dalam memimpin Bosowa.
Menurut Aksa, Erwin sangat visioner. Di masanya banyak pengembangan di Bosowa.
Sadikin ahli finance. Sangat kuat dalam keuangan. Makanya di masanya, Bosowa bisa bekerja sama dengan lembaga keuangan internasional.
Subhan, sangat tenang. Dia mampu menyatukan semua kekuatan di Bosowa, termasuk kemampuan kakak-kakanya.
“Semua anak saya sekolahkan di luar negeri. Termasuk Erwin. Mungkin, karena lama hidup di luar negeri, akhirnya setelah kembali, (penghayatan) agama berkurang. Makanya saya senang Erwin pindah ke Komisi 8 DPR RI, ke komisi agama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.