Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur 

Chromebook Sulsel Lemot

Salah satunya diungkapkan oleh pengusaha komputer lokal, Yusman Wahab, yang sering menerima keluhan dari para guru.

Editor: Sudirman
ist
CHROMEBOOK - Pembagian chromebook disejumlah sekolah di Sulsel banyak dikeluhkan guru. Banyak guru kesulitan mengoperasikan perangkat tersebut. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Penggunaan perangkat Chromebook di sejumlah sekolah di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan hadapi berbagai kendala.

Salah satunya diungkapkan oleh pengusaha komputer lokal, Yusman Wahab, yang sering menerima keluhan dari para guru.

Direktur Polewali Computer, Yusman Wahab, menyatakan banyak guru kesulitan mengoperasikan perangkat tersebut.

“Pernah ada puluhan Chromebook dibawa ke toko kami oleh guru-guru. Mereka meminta bantuan menginstal program agar perangkat bisa digunakan secara offline,” ujarnya, Kamis (17/7).

Menurutnya, permasalahan utama terletak pada sistem operasi dan aplikasi bawaan Chromebook, kurang cocok digunakan di daerah yang memiliki keterbatasan akses internet, seperti di Bulukumba.

Baca juga: Berapa Harga Chromebook? Ramai Dibahas Diduga Dikorupsi Eks Pegawai Kemendikbud

“Alat ini cocok digunakan di daerah dengan akses internet bagus. Di Bulukumba, ada sekolah di pegunungan, lembah, hingga pulau. Kondisi geografis ini membuat jaringan internet sulit dijangkau,” jelasnya.

Chromebook sendiri merupakan perangkat berbasis ChromeOS, dirancang menunjang pembelajaran digital.

Sistem ini mengandalkan penyimpanan berbasis cloud, aplikasi Google, dan koneksi internet yang stabil.

Sayangnya, beberapa wilayah Bulukumba, akses internet masih terbatas dan hanya tersedia di pusat kecamatan yang terjangkau jaringan Wi-Fi.

Karena sistem aplikasi di Chromebook terhubung langsung dengan server pusat milik Kementerian Pendidikan, Yusman mengaku tidak dapat melakukan instalasi aplikasi pihak ketiga atau mengganti sistem operasi.

Akibatnya, para guru akhirnya membawa kembali perangkat tersebut ke sekolah masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba, Andi Buyung Saputra, membenarkan kondisi tersebut.

Ia menjelaskan secara teknis, perangkat yang diterima dari Kementerian Pendidikan dalam kondisi baik, namun pemanfaatannya memang belum optimal di beberapa wilayah.

“Guru bisa menggunakannya untuk asesmen secara online. Tapi jika wilayahnya belum memiliki jaringan internet, terpaksa harus menggunakan paket data pribadi,” katanya.

Ia menambahkan, kendala utama berada pada infrastruktur jaringan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved