172.770 Keluarga Akan Terima 20 Kg Beras Gratis dari Bulog Cabang Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 172.770 keluarga penerima manfaat (KPM) di lima kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menerima bantuan beras sebanyak 20 kilogram secara gratis dari Perum Bulog Cabang Makassar. 

Ada lima wilayah yang ditangani oleh Bulog cabang Makassar, Mulai dari Kota Makassar, Kabupaten Pangkep, Maros, Gowa dan Takalar.

Hal itu diungkap oleh, Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Makassar, Karmila Hasmin Marunta, saat ditemui di Kantor Perum Bulog Cabang makassar, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Rabu (16/7/2025).

Ia mengatakan, pihaknya telah menerima penugasan resmi untuk mendistribusikan bantuan tersebut kepada masyarakat yang telah terdaftar dalam data keluarga penerima manfaat.

“Untuk penyerahan bantuan pangan, kita sudah diberi penugasan dari Pemerintah melalui Bantuan Pangan Nasional untuk memberikan bantuan pangan untuk alokasi Juni-Juli,” katanya.

Baca juga: Amran Sulaiman Ungkap Sosok Pengusaha Besar Dibalik Kasus Beras Oplosan

Karmila mengaku, setiap KPM nantinya akan menerima bantuan pangan sebanyak 10 kg perbulannya selama bulan Juni dan Juli.

“Sehingga penerima bantuan pangan akan menerima 20 kg langsung untuk dua bulan,” tambahnya.

Kantor Cabang Bulog Makassar sendiri membawahi lima wilayah kerja, yakni Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Maros, dan Pangkep. 

Total kuota beras yang akan disalurkan mencapai 3.400 ton untuk dua bulan alokasi.

“Untuk kantor cabang Makassar memiliki lima kabupaten/kota wilayah kerja. Itu pagunya 1.700 ton per bulan, sehingga untuk dua alokasi kurang lebih 3.400 ton akan kami salurkan di bulan ini,” jelasnya.

Penyaluran perdana akan dilakukan di Kabupaten Pangkep, tepatnya di Kecamatan Labakkang, sebelum dilanjutkan ke Maros, Makassar, Gowa, dan Takalar.

Baca juga: Bulog Sulselbar Mulai Salurkan Beras SPHP Guna Jaga Harga dan Keseimbangan Pasokan

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar Fahrurozi membenarkan akan adanya bantuan yang dilakukan oleh Perum Bulog.

Selain alasan untuk berpihak kepada kelompok masyarakat yang kurang mampu, Fahrurozi mengatakan,  langkah ini sebagai upaya untuk atasi permintaan di pasar yang akhir-akhir ini mengalami lonjakan stok dan berdampak pada stabilitas harga beras. 

"Sehingga nanti berharap masyarakat yang kurang mampu tersebut terpenuhi kebutuhan berasnya untuk bulan Juli, sehingga permintaan akan beras ke pasar berkurang," ujarnya.

"Ketika permintaan beras ke pasar berkurang, maka harga beras di pasar saya yakin akan mengalami koreksi atau penurunan," tambah dia.(*)