Penculikan Bilqis
DP3A Luwu Bagikan Tips Parenting Cegah Anak Jadi Korban Penculikan
Kasus penculikan Bilqis jadi alarm keras. Konselor parenting di Luwu bagikan tips cegah anak jadi korban.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
Ringkasan Berita:
- Kasus penculikan Bilqis (4) di Makassar membuka mata banyak pihak akan ancaman perdagangan anak. Konselor parenting DP3A Luwu, Tri Lestari, menegaskan benteng utama perlindungan ada di keluarga.
- Ia membagikan tiga tips praktis: pakaikan anak baju terang, jaga kontak fisik di keramaian, dan biasakan anak disiplin meminta izin. Edukasi dini dan pengawasan aktif jadi kunci pencegahan.
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Terungkapnya sindikat perdagangan anak menimpa Bilqis (4), bocah asal Makassar, alarm keras bagi orang tua di Indonesia.
Kasus ini menegaskan ancaman terhadap anak kian nyata dan terorganisir.
Bilqis pertama kali dilaporkan hilang saat bermain di Taman Pakui Sayang, Makassar, Minggu (2/11/2025).
Ia diculik oleh SY (30) dan dijual berulang kali hingga akhirnya ditemukan di Jambi.
Baca juga: Cerita Ayah Bilqis Berdoa Tiap Hari Anaknya Selamat hingga Maafkan Pelaku
Menyikapi fenomena ini, Konselor Parenting Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Luwu, Tri Lestari, menegaskan benteng pertahanan pertama ada di keluarga.
“Untuk di Kabupaten Luwu sendiri, DP3A belum pernah menangani kasus seperti itu. Namun kuncinya ada pada pencegahan. Sebelum membawa anak keluar rumah, anak harus diberikan pemahaman,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).
Tri menekankan edukasi dini sebagai lapisan pelindung pertama.
Anak harus diajari menjauhi orang asing, memahami risiko di luar rumah, dan selalu meminta izin sebelum melakukan sesuatu.
Selain itu, pengawasan aktif orang tua tidak boleh lengah.
“Ketika anak dibawa keluar rumah, usahakan tetap dalam pengawasan mata orang tua, walaupun jaraknya jauh,” tegasnya.
Tiga Tips Parenting dari DP3A Luwu
- Gunakan Pakaian Terang – Memudahkan orang tua melihat anak di keramaian.
- Jaga Kontak Fisik – Di area padat, menggandeng tangan lebih aman daripada hanya mengawasi secara visual.
- Disiplin Izin – Anak harus terbiasa meminta izin, bahkan hanya bergeser beberapa meter dari orang tua.
Tri berharap tips ini menjadi refleksi bagi orang tua agar lebih waspada.
“Tujuannya agar anak menyadari ia membutuhkan pendampingan orang tua saat beraktivitas di luar lingkungan yang ia kenali,” ujarnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251111-Wajah-empat-penculik-Bilqis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.