Tim PKM FIKP Unhas Latih Warga Bontolempangan Maros Buat Sambal Tanpa Pengawet
Selain itu, menurutnya, pelatihan ini bertujuan meningkatkan nilai ekonomi hasil tambak yang selama dijual dalam bentuk segar.
Penulis: Muhammad Nur Alqadri Sirajuddin | Editor: Ansar
“Misalnya, menggunakan sarung tangan untuk menghindari kontaminasi serta memastikan peralatan dan wadah dalam keadaan bersih dan kering,” ungkap Kasmiati.
Selain keterampilan teknis, pelatihan juga menekankan pentingnya kemasan produk.
Menurutnya, produk sambal hasil pelatihan disarankan menggunakan label informasi seperti nama produk dan nama produsen, misalnya Sambal Kelompok Melati Jaya.
Kasmiati menyebutkan, lokasi strategis Kabupaten Maros yang menghubungkan Makassar dan kabupaten lain di Sulawesi Selatan menjadi peluang besar bagi warga untuk memasarkan produk sambal sebagai oleh-oleh atau kuliner khas di rest area.
“Maros bisa menjadi pemasok sambal siap saji ke Makassar dan daerah sekitarnya,” kata dia. (*)
| Amran Sulaiman Resmi Lantik Munafri Arifuddin Ketua IKA FH Unhas |
|
|---|
| Angka Stunting Turun 12 Persen, Maros Terima Bantuan Dana Rp6 Miliar dari Pemerintah Pusat |
|
|---|
| Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Pakai Mobil Pribadi Hadiri Pelantikan IKA Unhas |
|
|---|
| Pengedar Narkoba Ditangkap di Bandara Sultan Hasanuddin, Selundupkan Sabu 97 Gram di Celana Dalam |
|
|---|
| 30 Warga Maros Kerja di Luar Negeri, BP3MI Dorong Perlindungan |
|
|---|
