Fenomena Naik Haji Usia Muda, Sosiolog UNM Idham Irwansyah: Ada Pergeseran Aktor Sosial
Tren naik haji di usia muda sebagai manifestasi dinamika sosial dan perubahan pola religiusitas di masyarakat, khususnya generasi muda.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Naik haji menjadi keinginan setiap muslim. Namun, untuk berhaji harus melalui tahapan yang panjang.
Salah satu jadi kendala adalah antrean haji hingga puluhan tahun.
Tak ayal, orang yang mendaftar haji di usia 30 tahunan baru bisa berangkat ketika berusia 50-60 tahun.
Namun, di Sulawesi Selatan (Sulsel) fenomena naik haji usia muda mulai bermunculan.
Pada haji 2025, beberapa jamaah haji masih berusia 20 tahunan.
Mereka bisa naik haji di usia muda tak lepas dari peran orang tua yang mendaftarkan sejak usia dini, baik masih duduk di sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama.
Sosiolog Universitas Negeri Makassar (UNM), Idham Irwansyah mengatakan, tren naik haji di usia muda sebagai manifestasi dinamika sosial dan perubahan pola religiusitas di masyarakat, khususnya generasi muda.
“Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran aktor sosial yang biasanya didominasi oleh generasi tua menjadi lebih inklusif karena melibatkan kelompok muda,” katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Jumat (20/6/2025).
Baca juga: Daftar Tunggu Haji Maros 39 Tahun, Chaidar Syam Minta Penambahan Kuota
Jika dikaitkan dengan panjangnya masa tunggu haji di Sulsel, lanjut dia, tren ini lebih dari sekadar impulsif.
Namun, mencerminkan dorongan kuat dari segi perencanaan sosial, ekonomi, dan spiritual.
Untuk faktor yang mendorong berhaji di usia muda, pria akrab disapa Idham ini mengaku harus dikaji lebih dalam.
Jamaah haji muda berusia 20 tahunan berangkat atas keinginan pribadi atau keinginan orang tua.
Jika berangkat di usia tersebut, pendaftaran dilakukan ketika masih usia anak-anak mengingat panjangnya masa tunggu haji.
Faktor sosial-ekonomi orang tua tentu sangat besar pengaruhnya. Dibutuhkan kesiapan ekonomi yang baik dan mapan untuk mendaftar.
“Secara sosial, gelar haji menjadi semakin prestisius dengan panjangnya masa tunggu, besarnya biaya yang harus dikeluarkan, serta pengorbanan lainnya,” terangnya.
Sosok Hairatun Hisanun Asal Bima Lulus 3 Tahun di UNM IPK 3,89, Tertinggi FMIPA |
![]() |
---|
LBH Ungkap Kejanggalan Pernyataan Wali Kota Prabumulih Soal Pencopotan Kepala SMP, Arlan Ditantang |
![]() |
---|
Dulu Viral Pamer 4 Istri, Haji Arlan Wali Kota Prabumulih Disorot Lagi Usai Pencopotan Kepala SMPN 1 |
![]() |
---|
Prof Paturungi Parawansa Wafat, Karta Jayadi: IKIP Ujung Pandang dan UNM Kehilangan Sosok Inspirasi |
![]() |
---|
Babak Baru Korupsi Kuota Haji, KPK Sita Uang Khalid Basalamah hingga Peluang Ketua PBNU Diperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.