Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makassar Marak Jukir Liar, Bos PD Parkir Minta Polisi Bertindak

Plt Direktur Utama Perumda Parkir Makassar Raya Adi Rasyid Ali mengatakan, tindakan yang dilakukan jukir liar tersebut merupakan aksi premanisme. 

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Plt Direktur Utama Perimda Parkir Makassar Raya Adi Rasyid Ali diwawancara di Balaikota Makassar Jl Jenderal Ahmad Yani, Senin (2/6/2025) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR Keberadaan juru parkir liar kerap meresahkan masyarakat. 

Selain menarik parkir secara ilegal, jukir liar juga seeing mematok tarif parkir dengan harga tinggi. 

Bahkan tindakan memaksa dan menakut-nakuti masyarakat juga acapkali dilakukan untuk mendapat keuntungan. 

Plt Direktur Utama Perumda Parkir Makassar Raya Adi Rasyid Ali mengatakan, tindakan yang dilakukan jukir liar tersebut merupakan aksi premanisme. 

Untuk itu, ia berkoordinasi dengan kepolisian agar bersinergi memberantas premanisme tersebut. 

"Kalau dibilang tindakan, kami sudah koordinasi dengan kepolisian, polres pelabuhan telah menahan beberapa jukir liar," ucap Adi Rasyid Ali, Senin (9/6/2025) 

Jukir liar biasanya tidak memiliki identitas, tidak menggunakan rompi dan juga tidak mengantongi karcis. 

Namun Ara mengakui, sekarang banyak jukir resmi yang sudah tidak menggunakan rompi karena rusak atau hilang. 

Untuk itu, PD Parkir akan membagikan rompi baru kepada 1700 jukir resmi, bukan lagi berwarna oranye melainkan berwarna kuning. 

"Makanya kami ganti, warna rompi kuning, semua jukir harus pakai rompi minimal 1.700 jukir, dan mungkin akan ada pertambahan sekitar 2 ribu (total) rompi," jelasnya. 

"Jadi yang tidak memakai rompi itu berarti jukir liar. Jadi saya sudah ke kepolisian untuk meminta jika ada jukir tidak memakai rompi, tangkap saja," sambungnya. 

Eks Ketua Demokrat Makassar ini mengakui, memberantas jukir liar di Makassar harus dilakukan pelan-pelan dan penuh strategi. 

Ia mengungkap, ada oknum yang menggerakkan para jukir liar tersebut, mereka punya backingan. 

Masalah ini bahkan tidak terjadi di Makassar daja, tapi juga di seluruh Indonesia. 

"Saya harus sampaikan, bahwa parkir liar ini juga banyak berhubungan dengan oknum. Backing-backing di belakang layar, itu yang menjadi kendala. Sehingga mau tidak mau, kita harus bekerja, bagaimana mencari solusi," benernya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved