Uang Palsu di UIN
Ternyata Uang Palsu Buatan Syahruna di Perpus UIN Lolos Mesin Penghitung
Syahruna mengaku uang palsu tersebut menggunakan tinta magnetik dan berhasil lolos dari deteksi mesin penghitung uang.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Ari Maryadi
Namun kata dia, proses uji coba itu divideokan oleh Hendra.
Rekaman itu sampai ke tangan Annar Sampetoding dan membuat Syahruna ditegur serta dilarang bertemu dengan Andi Ibrahim.
Meski begitu, Syahruna tetap menjalin komunikasi secara diam-diam.
Setelah itu, Syahruna dan Andi Ibrahim mulai membicarakan produksi uang palsu.
Proses cetak dilakukan bersama terdakwa lain, Ambo Ala, di dua lokasi berbeda yakni di rumah Annar Sampetoding di Jl Sunu dan kampus II UIN Alauddin Makassar
Syahruna mengaku hanya bertugas di bagian teknis. Ia mendapat kesepakatan upah satu banding sepuluh
satu lembar uang asli untuk setiap sepuluh lembar uang palsu yang dia cetak.
Namun, hingga kini, Syahruna mengaku belum menerima pembayaran dari Andi Ibrahim.
Total, sindikat ini memproduksi uang palsu sebanyak empat kali di UINAM dan sekali di Jl Sunu, dengan nilai keseluruhan mencapai Rp600 juta.
"(Produksi uang palsu) Kalau di UIN ada 4 kali, di Jalan Sunu (rumah Annar) sekali. Total sekitar Rp 600 juta," sebutnya.
Jaksa: Annar Minta Syahruna Produksi Uang Palsu di Jl Sunu Makassar |
![]() |
---|
Sosok Hakim Perempuan Pimpin Sidang Kasus Uang Palsu UIN di PN Sungguminasa Gowa |
![]() |
---|
Besok Sidang Perdana 4 Tersangka Uang Palsu UIN Alauddin, Termasuk Andi Ibrahim |
![]() |
---|
Beda Pengakuan Syahruna dengan Annar Sampetoding terkait Mesin Cetak Uang Palsu di UIN Alauddin |
![]() |
---|
Bukan Hoax, Pesan Berantai Klarifikasi Tersangka Uang Palsu Annar Sampetoding Dipastikan Benar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.