Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Bukan Hoax, Pesan Berantai Klarifikasi Tersangka Uang Palsu Annar Sampetoding Dipastikan Benar 

Pesan berantai dari tersangka uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Annar Sampetoding beredar akhir pekan lalu.

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Tribun Timur/UIN Alauddin/Facebook Annar Sampetoding
TERSANGKA UANG PALSU- Beredar pesan berantai tersangka uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Annar Sampetoding, akhir pekan lalu. Ia mengklarifikasi soal keterlibatannya dari Syahruna dan Andi Ibrahim. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Sejak akhir pekan lalu, beredar pesan berantai dari tersangka uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Annar Sampetoding

Pesan ini juga masuk ke Grup WhatsApp Gowa Accarita.

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Makassar Andi Erdiyangsah Bahar mengatakan pesan itu memang dari tersangka Annar Sampetoding

Hanya saja, bukan Annar yang mengirim pesan itu di grup WhatsApp.

Andi Erdiyangsah Bahar mengatakan Annar menulis pesan itu di kertas lalu diberikan kepada keluarganya yang datang membesuk. 

"Jadi ceritanya itu pesan tersebut diketik ulang dalam bentuk pesan WhatsApp oleh keluarga (istri) dan ditunjukkan ke keluarganya," ujar Andi Erdi ditemui wartawan di kantornya, Selasa (11/2/2025). 

Sewaktu keluarga membesuk, lanjut Andi Erdi, Annar disebut meminta tolong agar pesannya yang dalam bentuk tulisan disampaikan ke keluarga besarnya. 

"Seperti apa yang tunjukkan ini. Ini adalah tulisan Pak Annar, kebetulan Pak Annar tidak bisa menyampaikan secara langsung kepada keluarganya," Andi Erdi menunjukkan tulisan tangan Annar. 

Andi Erdi pun mengungkap sosok yang  berinsiatif menulis kembali pesan itu dan menyebarkannya ke group WhatsApp keluarga. 

"Keluarganya yang mengetik dan dikirimkan ke group WhatsApp keluarga, entah kenapa bisa tersebar ke mana-mana," sebutnya. 

Tersangka Annar selama ditahan di Rutan Makassar memang meminta agar membatasi pihak keluarganya yang datang membesuk. 

"Termasuk keluarganya, karena jujur merasa malu sekali, itu pesan Pak Annar," terang Andi Erdi.

"Ada beberapa kerabatnya mau membesuk, dia bilang tidak usah, saya merasa malu sekali atas kejadian ini, sampaikan saja permohonan maaf kepada orang yang besuk," jelasnya.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, mengungkap peran tersangka Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) dalam sindikat uang palsu tersebut dalam rilis akhir tahun di Mapolda Sulsel, Senin (30/12/2024).

Kombes Pol Dedi Supriyadi menyebutkan bahwa ASS merupakan otak dari pencetakan dan peredaran uang palsu

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved