Haji 2025
Nasi Kuning hingga Sambal Tumis, Chef Azhari: Menu Nusantara Sajian Utama Jamaah Haji 2025
Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah PPIH Arab Saudi, Ali Machzumi, mengecek langsung salah satu syarikah atau perusahaan penyedia jasa konsumsi selama
Penulis: Mansur AM | Editor: Edi Sumardi
Selain itu, sambal terasi dan kerupuk juga disiapkan untuk melengkapi cita rasa.
Bagi jamaah yang menyukai makanan pedas, ini tentu jadi kabar baik.
Jamaah juga akan menikmati aneka sayur, buah, dan makanan berkuah.
Ini penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan hidrasi di tengah panas.
Menu sarapan juga akan disesuaikan dengan selera Indonesia.
Bubur ayam, mie goreng, dan lontong sayur akan menjadi pilihan.
Setiap makanan dikemas higienis dan disajikan dalam porsi yang cukup.
PPIH memastikan standar kebersihan tetap terjaga di setiap dapur jamaah.
Penyediaan makanan ini didukung oleh dapur-dapur besar di Mekah dan Madinah.
Petugas haji memastikan setiap hidangan sampai ke jamaah tepat waktu.
Dengan sajian khas Nusantara, diharapkan jamaah tetap berenergi selama haji.
PPIH berharap makanan ini bisa menjadi penguat semangat ibadah jamaah.
127 Kali Makan
Setiap jamaah haji Indonesia akan menerima total 127 kali makan selama berada di Arab Saudi. Jumlah itu terdiri dari 84 kali makan di Makkah, 27 kali makan di Madinah, dan 15 kali makan saat berada di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), ditambah 1 kali snack berat.
Kepala Daker Mekah, Ali Machzumi menyebutkan, jenis makanannya pun sudah diperhatikan dengan cermat.
“Ada kombinasi antara makanan fresh dan makanan siap saji, terutama pada saat peak season seperti tanggal 7–15 Dzulhijjah,” ujarnya.
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.