Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

2025 Pohon untuk TN Bantimurung Bulusaraung

Mahasiswa tersebut memusatkan kegiatannya di Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaraung (Babul).

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Muhammad Arsyad Guru Besar Fisika Ekosistem Karst pada FMIPA UNM Makassar 

Untuk penanaman pohon hari Sabtu, 26 April ini,  Mahasiswa KBK Fisika Bumi UNM Makassar mengajak siswa SD, SMP/MTs dan siswa  SMA/SMK yang sekolahnya berada di sepanjang jalanan Maros Bantimurung Camba dengan 1 pohon 1 siswa.

Setiap siswa menanam pohon di lokasi yang tidak jauh dari sekolahnya pada jam yang sama dengan siswa di sekolah lainnya.

Pemilihan teknik penanaman dengan waktu yang sama diharapkan menimbulkan frekuensi resonansi akan menggetarkan frekuensi bumi untuk menghasilkan aroma positif bagi kehidupan manusia di masa yang akan dating.

Pelibatan siswa dalam kegiatan ini dimaksudkan juga untuk memberikan edukasi kepada warga untuk mempunyai sense of belonging terhadap tanaman.

Siswa yang menanam otomatis akan menimbulkan sikap untuk merasa memiliki sehingga timbul kesadaran untuk memelihara tanaman.  

Hal ini akan memberikan multieffect dalam  diri siswa. Siklus hidup dan kesadaran siswa untuk melihat lingkungan sebagai suatu mata rantau kehiduopan akan terjaga sepanjang hayat.

Bukankah pohon menghasilkan oksigen yang teramat sangat dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.

Satu pohon akan menghasilkan oksigen tergantung pada jenis pohon, umur, kesehatan, dan lingkungan di mana pohon berada.

Pohon rindang matang menghasilkan oksigen untuk sebanyak 10 orang menarik nafas dalam setahun dalam satu musim.

Artinya, sebuah pohon dewasa tunggal dapat menyerap karbondioksida pa dan melepaskan oksigen yang cukup kembali ke atmosfir dan digunakan oleh 2 manusia. dan tingkat 21,8 kg/tahun.

Rata-rata 1 pohon menghasilkan sekitar 118 kg oksigen setiap tahunnya. Dua pohon dewasa dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk 4 orang anggota keluarga. 

Sejatinya, kegiatan penanaman pohon hendaknya dilakukan terus menerus tanpa melihat apakah hari ini adalah Hari Bumi.

Hari Bumi hanyalah simbol untuk mengajak penduduk Bumi untuk terus menjaga planet yang damai ini agar masih dapat menjaga dirinya untuk terus menyuplai kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya agar tetap survive.

Penulis, mahasiswa, guru, warga dan seluruh siswa(i) yang terlibat dalam kegiatan penanaman pohon ini tentu mempunyai mimpi  indah tentang lestarinya bumi ini.

Kegiatan penanaman pohon  hanyalah kegiatan kecil di antara selaksa kegiatan yang dapat dilakukan manusia lainnya untuk menjaga keseimbangan ekosistem, baik ekosistem pantai, maupun ekeosistem lainnya untuk tetap lestari demi titipan anak cucu kita dari masa depan.

Alhamdulillah, 2025 pohon yang ditanam pada hari Bumi 2025 akan menjadi penyelamat Bumi dan makhluk hidup lain yang berada di dalamnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved