Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Takalar Minta Pemkab Dalami Masalah Gabah Petani Dibeli Di Bawah Harga HPP Rp6.500

Natsir Limpo menyangkan kondisi susahnya petani mendapat pembeli gabah dan kalaupun dibeli gabah itu di bawah HPP

Penulis: Makmur | Editor: Ari Maryadi
Makmur Tribun Takalar
HARGA GABAH - Anggota Komisi II DPRD Takalar, Natsir Limpo, difoto saat Rapat Paripurna pada 20 November 2024. Natsir Limpo menyangkan kondisi gabah petani susah dapat pembeli dan dibeli di bawah HPP Rp6.500. Dia meminta pemerintah kabupaten segera mendalami masalah ini. 

TRIBUN-TAKALAR.COM, TAKALAR - Anggota Komisi Bidang Pertanian DPRD Takalar, Natsir Limpo menyangkan kondisi susahnya petani mendapat pembeli gabah dan kalaupun dibeli gabah tersebut dihargai di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500.

Politikus Gerindra Takalar ini mendesak pemerintah untuk segera hadir mendalami masalah ini.

Dia juga berharap pihak Bulog Takalar lebih pro aktif terkait kondisi ini.

"Untuk menyerap gabah petani sebagaimana yang Pak Mentan (Amran Sulaiman) selalu arahkan ke seluruh jajaran Bulog se-Indonesia," ujarnya, diwawancarai pada Jum'at (28/3/2025).

Dia pun mengatakan Komisi II DPRD Takalar akan menggelar rapat dengar pendapat membahas masalah ini.

"Untuk tindak lanjut dari kondisi ini sekaligus bagian dari fungsi pengawasan kami sebagai wakil rakyat di parlemen, terkhusus di Komisi II," katanya.

Diberitakan sebelumnya, petani di Mannongkoki, Polongbangkeng Utara, Takalar, mengeluhkan gabahnya tidak dilirik oleh pembeli.

"Susah dicari pembeli," kata seorang petani yang tak mau disebutkan namanya kepada Tribun-Timur.Com, Rabu (26/3/2025).

Dia juga mengatakan, harga gabahnya dibeli tidak sesuai dengan ketetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500.

"Awalnya Rp6.200 terus turun hingga Rp5.000-an," katanya.

Dia menambahkan bahwa kondisi ini telah berlangsung selama satu pekan ini.

Sebelumnya, seorang petani lain, yang juga tidak mau disebut namanya, melalui akun Facebook nya, mengungkapkan bahwa hal serupa.

Bahwa harga gabahnya dibeli di bawah harga standar.

"Harga gabah ini hari Rp5.600 ada juga Rp5.700," katanya. 

Kepala Gudang Kompleks Pergudangan Bulog Takalar, Musdalifah mengatakan bahwa penyebab susahnya gabah petani dibeli karna buruh di pabrik mitra pembeli yang sudah libur.

"Penyebab gabah tidak dibeli karna buruh penggiling di pabrik mitra pembeli sudah banyak yang libur, mungkin sudah lebaran baru kembali normal," katanya kepada Tribun-Timur.Com, Kamis (27/3/2025).

Terkait gabah dibeli di bawah RP6.500, Musdalifah mengatakan pembelian itu bukan dari mitra Bulog, tapi dari tengkulak.

Dia memastikan, mitra pembeli Bulog membeli sesuai HPP.

"Penyebab gabah dibeli dengan harga murah karna permainan harga oleh Tengkulak. Kami sendiri punya mitra yang membeli gabah di harga Rp6.500," katanya.

"Kalau mitra kami, kami jamin membeli di harga Rp6.500," tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Takalar, Parawangsa saat ditanya terkait hal ini mengatakan akan mengecek di lapangan.

"Kalau ada laporan, kita akan mengecek informasinya, dan apa benar kabarnya," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved