3 Putra Mahkota Ikut Jejak Ayah Bupati dan Wakil Bupati Sulsel
Fathul Fauzy Nurdin Abdullah, Dhevy Bijak Pawindu, Andi Tenri Liwang La Tinro tiga anak mantan bupati ikuti jejak ayah jadi bupati dan wakil bupati
Bantaeng memiliki tiga klaster utama, yaitu dataran tinggi, dataran rendah, dan pesisir. Di sektor pertanian, mayoritas masyarakat bergantung pada tiga komoditas Utama, gabah, jagung, dan hortikultura (sayur-sayuran).
Sayangnya, petani di sektor ini mengalami banyak kesulitan, terutama terkait pupuk. Namun, Alhamdulillah, kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Bantaeng mendapat tambahan kuota pupuk sesuai permintaan kami. Ini adalah langkah awal untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi petani.
Selain pertanian?
Ada tiga persoalan utama yang menjadi prioritas kami dalam waktu dekat. Selain pertanian juga infrastruktur. Data menunjukkan bahwa sekitar 49 persen jalan di Bantaeng dalam kondisi rusak ringan hingga rusak berat.
Kemudian tenaga kerja, meskipun sudah ada Kawasan Industri di Bantaeng, masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Kami ingin memastikan tenaga kerja lokal bisa terserap dengan baik.
Bagaimana dengan pendidikan?
Pendidikan memang mayoritas berada di bawah wewenang Kemendikbud, tetapi sebagai kepala daerah, kami juga harus memperhatikan fasilitas pendidikan. Di Bantaeng, masih ada beberapa daerah yang kekurangan sekolah, baik SD maupun SMA. Salah satu contoh yang cukup memprihatinkan adalah di daerah Eremerasa, di mana lebih dari 40 siswa harus belajar di rumah warga yang dijadikan sekolah darurat karena belum ada gedung sekolah yang layak. Ini akan menjadi prioritas kami dalam waktu dekat.
Masuk dalam 100 hari kerja?
Betul. Tapi dalam 100 hari pertama, kami akan fokus pada tiga sektor utama terlebih dahulu. Infrastruktur, untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Pertanian, untuk memastikan kelangkaan pupuk tidak lagi terjadi. Kebersihan, karena banyak masyarakat mengeluhkan kondisi lingkungan yang kurang terjaga.
Kenapa memutuskan masuk Golkar?
Saya pertama kali masuk ke dunia politik lewat PSI pada tahun 2018 atau 2019. Saya banyak belajar di sana, bahkan pernah mencalonkan diri sebagai legislatif. PSI saat itu dikenal sebagai partai anak muda, dan saya merasa cocok dengan slogannya.
Kemudian, pada tahun 2020, saya bergabung dengan PDIP dan mendapat banyak pengalaman juga di sana. Akhirnya, karena beberapa pertimbangan, saya memutuskan untuk masuk ke Partai Golkar dan maju di Pilkada Kabupaten Bantaeng.
Saya harus mengakui bahwa dari setiap partai yang pernah saya tempati, saya mendapatkan banyak pelajaran berharga. Tidak ada partai yang lebih baik atau lebih buruk, semuanya memiliki karakter masing-masing.
Pelajaran didapat dari parpol?
Yang paling utama adalah relasi. Pemangku kebijakan dan orang-orang yang punya pengaruh besar ada di dalam partai politik. Jadi, jika ingin berkarier di politik, masuk ke partai adalah langkah yang penting.
Tapi sebelum masuk partai, sebaiknya anak muda bergabung dulu ke organisasi kepemudaan (OKP) seperti KNPI atau lainnya. Ini penting karena di dalam partai, tensi politik sudah lebih tinggi. Setelah memahami dinamika organisasi, barulah bisa menentukan apakah ingin berkarier di legislatif atau eksekutif.
Akan melibatkan anak muda?
Tentu saja peran anak muda sangat penting, tetapi saya ingin menegaskan bahwa tidak semua orang harus masuk politik. Saya tidak setuju dengan anggapan bahwa semua orang harus terjun ke dunia politik praktis.
Karena kalau semua berpolitik, siapa yang akan jadi dokter, pengusaha, atau pekerja profesional lainnya.
Namun, bagi anak muda yang memiliki keterampilan dan keahlian di bidang tertentu, tentu kami akan libatkan dalam pemerintahan.
Program pelatihan anak muda?
Di Kabupaten Bantaeng, kita sudah memiliki dua lembaga pelatihan kerja, yaitu Balai Latihan Kerja (BLK) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Akademi Komunitas dari Kementerian Perindustrian. Dua lembaga ini siap mencetak tenaga kerja yang siap pakai.
Ada berbagai bidang pelatihan, seperti elektro, teknik mesin, dan lainnya. Kami akan mendukung penuh agar SDM di Bantaeng semakin berkualitas dan memiliki akses pekerjaan yang lebih luas.
Peran ilmu komunikasi politik?
Memang cukup berperan, terutama dalam memahami pentingnya interaksi dengan masyarakat. Politik itu sangat erat kaitannya dengan komunikasi.
Namun, saya harus mengakui bahwa pemahaman politik yang paling banyak saya dapatkan justru dari pengalaman langsung di lapangan. Kuliah memberikan dasar yang kuat, tetapi praktik di lapanganlah yang membentuk pemahaman sebenarnya tentang politik.
Pesan untuk masyarakat Bantaeng?
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bantaeng yang telah mempercayakan amanah ini kepada saya dan Bapak Sahabuddin. InsyaAllah, kami akan bekerja sebaik mungkin untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, terutama yang menjadi prioritas di Bantaeng.
Oleh karena itu, saya ingin mengingatkan bahwa jalani saja, pasti ada jalan untuk kita semua. Jadi, mari kita gaspol.
(Tribun-Timur.com/hasriyani latif)
Andi Tenri Liwang La Tinro
Fathul Fauzy Nurdin
Muh Dhevy Bijak Pawindu
Bupati Bantaeng
Wakil Bupati Luwu
| Hadiri PETA 2025, Gunya Paramasukhaputri Bangun Semangat Belajar Anak |
|
|---|
| Bangun Minat Baca Anak, Begini Cara Bupati Uji Nurdin Tingkatkan Budaya Literasi di Bantaeng |
|
|---|
| Jadikan Posyandu Lebih Menarik, Pemkab Bantaeng Raih Juara 1 IHIA Tahun 2025 |
|
|---|
| Sosok Mayjen Purn Marga Taufiq Datang ke Luwu Bawa Proyek Penggilingan Padi Rp 120 Miliar |
|
|---|
| Bupati Uji Nurdin: Industri Kopi Bantaeng Siap Bersaing di Pasar Nasional dan Internasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Fathul-Fauzy-Nurdin-Abdullah-Dhevy-Bijak-Pawindu-dan-Andi-Tenri-Liwang-34543.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.