Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Putra Mahkota Ikut Jejak Ayah Bupati dan Wakil Bupati Sulsel

Fathul Fauzy Nurdin Abdullah, Dhevy Bijak Pawindu, Andi Tenri Liwang La Tinro tiga anak mantan bupati ikuti jejak ayah jadi bupati dan wakil bupati

Editor: Ari Maryadi
Humas Pemkab
PUTRA MAHKOTA - Kolase Muh Fathul Fauzy Nurdin Abdullah, Dhevy Bijak Pawindu, dan Andi Tenri Liwang La Tinro. Ketiga anak mantan bupati itu mengikuti jejak ayahnya jadi kepala daerah dan wakil kepala daerah. 

Semua tergantung bagaimana kita menentukan skala prioritas, mana yang paling penting dan mendesak tanpa harus mengesampingkan yang lain.

Didikan Ayah dalam dunia politik?

Sebagian besar ilmu politik yang saya miliki, sekitar 70-80 persen, saya pelajari dari ayah saya. Sejak SMP dan SMA, saya sering ikut beliau melihat langsung bagaimana tugas seorang kepala daerah. Dari situ, saya mulai tertarik karena menyadari bahwa kepala daerah itu bertugas membantu masyarakat yang membutuhkan, membuat kebijakan, dan menangani sektor-sektor prioritas.

Peran dalam keberhasilan Anda?

Tidak bisa dipungkiri, ada faktor ayah saya juga di dalamnya. Sebelum maju, kami melakukan survei independen, dan hasilnya elektabilitas saya sudah mencapai 47 persen. Ini menunjukkan bahwa ada pengaruh dari figur ayah saya. 

Namun, saya juga harus mengakui bahwa keberhasilan ini bukan semata karena saya sendiri, tapi karena berbagai faktor, yaitu rahmat dari Allah SWT, dukungan tim dan masyarakat, serta tentunya support dari keluarga, termasuk ayah saya.

Saat ini adalah era keterbukaan, masyarakat bisa menilai sendiri. Saya tidak bisa menolak fakta bahwa dukungan ayah saya sangat berkontribusi.

Pernah dapat teguran dari Ayah?

Banyak sekali. Dalam proses belajar, jika kita tidak pernah ditegur, berarti kita tidak belajar. Teguran justru yang membuat kita tetap berada di jalur yang benar. Saya percaya bahwa kritik dan teguran adalah bagian penting dalam perjalanan, terutama di dunia politik.

Momen paling berkesan?

Setiap kecamatan, desa, dan kelurahan memiliki kenangannya sendiri, tapi yang paling berkesan bagi saya adalah perjuangan para relawan, terutama ibu-ibu. Sejak awal, mereka yakin kami akan menang tanpa mengharapkan imbalan apapun. Mereka dengan sukarela menyiapkan makanan, kursi, bahkan panggung setiap kali kami datang. 

Itu semua murni keikhlasan dan bagi saya itu yang paling mengharukan.
Mereka berjuang bukan karena kepentingan pribadi, melainkan karena kepercayaan dan harapan mereka. Melihat mereka berkontribusi dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, itu menjadi motivasi besar bagi saya untuk tidak mengecewakan mereka.

Makna tagline Bantaeng Bangkit Kembali?

Tentu saja tagline ini punya makna yang mendalam. Bantaeng Bangkit bukan berarti Bantaeng sebelumnya tertidur, tetapi ada beberapa sektor yang perlu kita dorong agar bangkit kembali. Sektor-sektor tersebut antara lain pertanian, infrastruktur, dan beberapa sektor lainnya yang menjadi prioritas.

Langkah strategis bangkitkan sektor pertanian?

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved