Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Eksklusif Tribun Timur

Personal Color Analysis: Pakai Warna yang Bikin Karakter Kita Keluar

Certified International 4x4 Colour & Style - USA, Andi Tahira Ashar yang memaparkan seperti apa personal color analysis dan manfaatnya.

Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
YouTube Tribun Timur
PERSONAL COLOR ANALYSIS - Certified International 4x4 Colour & Style - USA, Andi Tahira Ashar bicara tentang personal color analysis dalam Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur di Studio Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Selasa (11/2/2025). Personal color analysis adalah metode untuk menentukan warna yang paling cocok dengan warna kulit, mata, dan rambut. 

Bagaimana dengan laki-laki?

Membuat mereka lebih nyaman dengan diri sendiri. Saat mereka sadar bahwa warna tertentu bisa membuat wajah terlihat lebih cerah dan segar, mereka jadi lebih percaya diri. Saya punya beberapa klien laki-laki yang bilang sejak memakai personal color dalam keseharian, mereka merasa lebih nyaman, bahkan ada yang bilang mereka jadi lebih jarang marah-marah atau lebih percaya diri saat bertemu orang. Adajuga klien perempuan yang akui jarang bentak anak.

Berdampak ke psikologis?

Benar. Ketika seseorang merasa nyaman dengan dirinya sendiri, itu bisa berpengaruh ke mental dan emosional mereka. Mereka jadi lebih percaya diri, lebih bahagia, dan ini juga bisa membuat lingkungan sekitar mereka lebih positif.

Kalau tipe introvert?

Justru personal color bisa membantu merasa lebih percaya diri ketika harus tampil di depan orang lain, misalnya dalam dunia kerja. Warna yang tepat bisa membuat Anda terlihat lebih fresh dan profesional tanpa harus tampil mencolok. Personal color bisa masuk ke semua lini, baik untuk introvert, ekstrovert, pekerja kantoran, bahkan performer atau public speaker yang harus selalu tampil di depan banyak orang.

Respons orang yang awalnya iseng?

Kebanyakan dari mereka kaget. Awalnya, ekspektasi mereka tidak terlalu tinggi—hanya ingin tahu warna apa yang cocok. Tapi setelah dianalisis, mereka baru sadar bahwa personal color bukan sekadar membuat wajah lebih cerah atau glowing, tetapi juga membantu membangun personal branding mereka.
Di era media sosial saat ini, hampir semua orang punya platform seperti Instagram atau TikTok. Dengan mengetahui personal color mereka dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, mereka bisa menciptakan citra yang lebih kuat dan konsisten, baik secara online maupun offline.

Akhirnya ingin tahu lebih banyak?

Misalnya, ada yang awalnya hanya ingin cek undertone apakah mereka cool atau warm. Setelah tahu hasilnya, mereka penasaran dengan season, lalu intensity, makeup, baju, jilbab, hingga akhirnya ingin analisis lengkap.

Coba sendiri dengan banyak warna?

Memang ada yang berpikir coba saja semua jilbab atau baju yang ada di rumah, mana yang bikin cerah. Tapi yang mereka tidak tahu, ada kelompok warna tertentu yang jika dipakai akan selalu membuat wajah terlihat cerah dan glowing. Dalam satu palet personal color, ada sekitar 60 warna yang bekerja secara optimal untuk seseorang. Tapi tentu, ada faktor lain seperti kontras dan intensitas yang juga harus diperhatikan agar hasilnya maksimal.

Bedanya dengan personal stylist?

Bergandengan, tidak bisa lepas. Personal color analysis berfokus pada warna yang paling cocok untuk seseorang berdasarkan undertone kulitnya, sedangkan personal stylist lebih luas cakupannya, termasuk pemilihan pakaian, aksesori, dan gaya yang sesuai dengan karakter dan kepribadian seseorang.
Personal stylist yang memahami personal color analysis akan lebih mudah menentukan gaya yang benar-benar cocok untuk kliennya. Mereka perlu tahu undertone, season, dan intensitas warna klien agar dapat menciptakan tampilan yang harmonis.

Jika tidak sesuai undertone?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved