Wawancara Eksklusif Tribun Timur
Personal Color Analysis: Pakai Warna yang Bikin Karakter Kita Keluar
Certified International 4x4 Colour & Style - USA, Andi Tahira Ashar yang memaparkan seperti apa personal color analysis dan manfaatnya.
Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Warna sangat memengaruhi penampilan.
Tren personal color analysis belakangan ini ramai dibicarakan.
Dalam Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur edisi Selasa (11/2/2025) hadir Certified International 4x4 Colour & Style - USA, Andi Tahira Ashar yang memaparkan seperti apa personal color analysis dan manfaatnya.
Dipandu Host Annisa Husnuzhan, berikut petikan wawancaranya:
Background pendidikan?
Saya kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Jurusan Interior Design di Universitas Trisakti. Dari dulu saya juga sudah terbiasa melihat spektrum warna. Mungkin ini jalan yang dibukakan oleh Allah SWT, sehingga saya akhirnya bertemu dengan bidang personal color.
Awal ketertarikan?
Saya awalnya menggeluti bidang wedding stylist di Makassar sejak pasca pandemi, sekitar tahun 2021-2022. Saya membantu para pengantin dalam mengonsep acara pernikahan dari segi seni. Saya berkolaborasi dengan WO dan vendor-vendor untuk menciptakan konsep yang sesuai dengan impian pengantin.
Akhirnya masuk ke personal color?
Saat menangani pengantin, saya melihat bahwa meskipun mereka sudah full makeup dan mengenakan dress yang indah, ada sesuatu yang masih terasa kurang. Dari situ, saya mulai mencari tahu dan akhirnya dikenalkan dengan personal color.
Setelah saya mendalaminya, saya sadar bahwa ada warna-warna tertentu yang secara alami bisa mengeluarkan karakter dan membuat seseorang terlihat lebih glowing. Saya merasa bidang ini sangat cocok untuk saya karena sifatnya sangat personal. Setiap analisis dilakukan secara personal untuk setiap individu, sehingga hasilnya pun lebih klop dan menyatu dengan orang tersebut.
Sejak kapan?
Saya mulai mendalami personal color sejak tahun 2022 dan baru mengambil sertifikasi di 2023. Saya baru berani go public setelah benar-benar yakin dengan kemampuan saya dalam menganalisis rona wajah dan kulit seseorang.
Prsonal colour tidak sesederhana yang orang lihat, tidak sesederhana yang orang dengar, tapi lebih ke building karakter. Warna yang kita gunakan harus membuat karakter kita yang keluar, bukan justru warna yang mendominasi penampilan kita.
Seperti apa contohnya?
Misalnya, kalau seseorang bilang "Wah, warna jilbabnya cantik banget! Beli di mana?" berarti yang diperhatikan justru jilbabnya, bukan wajah. Tapi kalau ada yang bilang, "Wah, kamu kelihatan fresh! Habis perawatan ya?" berarti yang menonjol adalah wajah kita, bukan bajunya. Itulah tujuan personal color agar kita yang terlihat, bukan warna pakaian kita.
Personal color bukan hanya tentang gelap atau terangnya warna. Ini lebih ke bagaimana kita yang terlihat, bukan warna atau brand pakaian yang kita kenakan.
Tantangan bisnis ini?
Cerdas Kendalikan Hama: Ingat, Tikus Itu Cerdas dan Adaptif |
![]() |
---|
Pesan Waisak 2025: Kendalikan Tiga Akar Kejahatan |
![]() |
---|
Cerita Herdianto Marzuki Ketua DPRD Morowali, Alumnus UMI Pilih Ngekos 2 Periode |
![]() |
---|
Kunci Haji Mabrur: Jaga Niat, Pulang Jadi Pribadi Bermanfaat |
![]() |
---|
Aplikasi NITA: Bisa Top Up Kartu hingga Pantau Kondisi Jalan Tol Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.