Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Eksklusif Tribun Timur

Personal Color Analysis: Pakai Warna yang Bikin Karakter Kita Keluar

Certified International 4x4 Colour & Style - USA, Andi Tahira Ashar yang memaparkan seperti apa personal color analysis dan manfaatnya.

Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
YouTube Tribun Timur
PERSONAL COLOR ANALYSIS - Certified International 4x4 Colour & Style - USA, Andi Tahira Ashar bicara tentang personal color analysis dalam Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur di Studio Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Selasa (11/2/2025). Personal color analysis adalah metode untuk menentukan warna yang paling cocok dengan warna kulit, mata, dan rambut. 

Bagaimana terus berinovasi dalam mempromosikan personal color ke masyarakat. Saya adalah yang pertama di Makassar dalam bidang ini, jadi tantangannya mempertahankan kualitas layanan saya, baik di studio, workshop, mini group, maupun seminar.
Dalam bisnis, penting untuk memiliki customer yang loyal, dan itu bisa dicapai dengan memberikan pengalaman yang berkualitas dan bermanfaat bagi mereka.

Perkembangan industri ini?

Sebenarnya, personal color analysis sudah ada di Indonesia sejak 10 tahun yang lalu. Namun, baru benar-benar booming sekitar 3–5 tahun terakhir, terutama setelah tren ini berkembang di Korea. Sertifikasi dari Amerika juga sudah ada sejak lama, hanya saja penyebarannya belum seluas seperti di Korea.

Awal bangun industri ini?

Awalnya, personal color belum banyak dikenal di Makassar. Saya melihat ini sebagai peluang karena belum banyak kompetitor di kota ini. Jadi, saya coba memperkenalkan konsep ini dan ternyata banyak yang tertarik.

Beda metode di Korea?

Ada perbedaan. Misalnya, sistem yang saya gunakan adalah metode 16 season, yang mungkin berbeda dengan yang umum digunakan di Korea.

Respon keluarga?

Alhamdulillah, semua sangat mendukung. Tidak ada respon negatif sama sekali. Suami, anak-anak, orang tua, saudara, bahkan ponakan-ponakan saya yang sudah dewasa juga mendukung penuh. Mereka semua memberi semangat untuk saya terus berkembang di bidang ini.

Motivasi terbesar?

Saya ingin menciptakan sesuatu yang bisa saya tinggalkan sebagai legacy. Jika belum bisa memberikan dampak besar untuk dunia, setidaknya saya ingin membuat sesuatu yang berkontribusi untuk Makassar atau Indonesia.

Rasanya memulai dari nol?

Ini langkah yang cukup berani karena saat itu orang masih awam dan belum tahu personal color itu apa. Dulu, kalau mau coba personal color, orang Makassar mungkin berpikir harus ke Jakarta atau tempat lain. Tapi setelah saya mulai memperkenalkannya di sini, semakin banyak yang sadar bahwa ini penting, baik untuk perempuan maupun laki-laki.

Contoh manfaatnya?

Misalnya, di instansi tertentu yang memiliki seragam dengan warna jilbab yang sudah ditentukan, bisa saja warna tersebut tidak sesuai dengan personal color seseorang. Tapi itu masih bisa diselamatkan dengan warna makeup, lipstik, atau bahkan ciput yang dipakai. Hal-hal kecil seperti ini bisa berdampak besar pada penampilan kita.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved