Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Beredar Pesan Berantai Annar Sampetoding, Bantah Edar dan Cetak Uang Palsu di UIN 'Demi Allah'

Dalam pesan tersebut Annar Sampetoding membantah terlibat dalam pencetakan dan peredaran uang palsu dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA, WA Bjorkalizem1498
PESAN ANNAR - Kolase Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Makassar, Andi Erdiyangsah Bahar saat menunjukkan tulisan tangan Annar Salahuddin Sampetoding tersangka uang palsu dan tangkapan layar pesan berantai yang beredar di grup WhatsApp Bjorkalizem1498. 

Annar menuding ada pemufakatan jahat dalam proses hukum yang menjeratnya. 

TERSANGKA ANNAR - Pejabat Kemenkumham Sulsel mengecek keberadaan Annar Salahuddin Sampetoding di Rutan Makassar, 8 Januari 2025. Ia memastikan prosedur penahanan berjalan sesuai aturan.
TERSANGKA ANNAR - Pejabat Kemenkumham Sulsel mengecek keberadaan Annar Salahuddin Sampetoding di Rutan Makassar, 8 Januari 2025. Ia memastikan prosedur penahanan berjalan sesuai aturan. (DOK PRIBADI)

"Secara jantan saya datang ke Makassar dan bertemu Polres Gowa untuk klarifikasi sebagai saksi. Setelah diperiksa langsung dijadikan tersangka dan menurut hemat saya sangat dipaksakan jadi tersangka," jelasnya.

Di akhir pesannya, ia bersumpah tidak terlibat.

"Demi Allah demi rasul agama yang saya yakini,Saya tidak terlibat dan tidak mengetahui dan turut serta adanya percetakan dan penyebaran uang palsu sesuai pasal 37 junto 55-56 yang dituduhkan kepada saya," tulisnya.

Termasuk tidak turut menerima dan menikmati hasil perbuatan haram tersebut.

Ia juga mengumumkan mundur dari dunia politik.

Penjelasan Rutan Makassar

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Makassar, Andi Erdiyangsah Bahar membenarkan adanya pesan itu.

Ia mengatakan, pesan itu memang dari tersangka Annar Sampetoding

Hanya saja, Annar menulis pesan itu pada kertas lalu diberikan kepada keluarganya yang datang membesuk. 

"Jadi ceritanya itu pesan tersebut diketik ulang dalam bentuk pesan WhatsApp oleh keluarga (istri) dan ditunjukkan ke keluarganya," ujar Andi Erdi ditemui wartawan di kantornya, Selasa (11/2/2025). 

Sewaktu keluarga membesuk, lanjut Andi Erdi, Annar disebut meminta tolong agar pesannya yang dalam bentuk tulisan disampaikan ke keluarga besarnya. 

"Seperti apa yang tunjukkan ini. Ini adalah tulisan Pak Annar, kebetulan Pak Annar tidak bisa menyampaikan secara langsung kepada keluarganya," Andi Erdi menunjukkan tulisan tangan Annar. 

Andi Erdi menyebut, pihak keluarga dalam hal ini istri Annar bernama Maryam berinsiatif menulis ulang pesan tersebut kemudian dimasukkan ke group WhatsApp keluarga. 

"Keluarganya yang mengetik dan dikirimkan ke group WhatsApp keluarga, entah kenapa bisa tersebar ke mana-mana," sebutnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved