Mappinawang Meninggal
In Memoriam Kak Mappi: Saya Anak Guru Dipaksa Masuk Pesantren, Tak Ada Garis Tangan Jadi Politisi
“Kau disebut orang bijak saat semua teman dan kenalanmu yang kukenal mengaku, ‘Saya orang paling dekat dengannya.’”
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
Bersama Aidir Amin Daud, Ridwan Jonny Silama, dan Dr Darwis, seniornya di Fakultas Hukum Unhas, Kak Mappi mendapat amanah menjadi anggota KPU Sulsel.
Kala itu, aku adalah jurnalis desk politik yang bertugas meliput di kantor KPU Sulsel.
Aku ingat betul, empat komisioner pemilu provinsi sepakat menunjuk Kak Mappi sebagai Ketua KPU menggantikan Aidir Amin Daud yang mundur untuk melanjutkan karier di Kemenkum HAM Jakarta.
Di KPU, Kak Mappi banyak berinteraksi dengan politisi dan pengambil kebijakan strategis di tingkat lokal, regional, hingga nasional.
Selepas dari KPU, di momen pilkada langsung, banyak partai dan tokoh politik yang meminangnya menjadi calon kepala daerah di Selayar, tanah kelahirannya.
Namun, Kak Mappi tetap setia di jalur prodemokrasi. Dia menolak dan memilih tegas untuk tetap menjadi pembela di ruang sidang.
“Thamsil, saya ini anak guru yang dipaksa masuk pesantren. Tak ada garis tangan saya untuk jadi politisi,” katanya.
Sebagai kuasa hukum KPU di beberapa daerah, Kak Mappi pernah menghadapi tuduhan serius. Saat menangani perkara KPU Mamuju, dia sempat dicurigai menjadi money launderer.
Namun, dukungan mengalir deras. Aktivis, jurnalis, organisasi pengacara, ormas, politisi, hingga pengusaha ramai-ramai menjadi pembelanya.
Di pengadilan, hakim memutuskan Kak Mappi tidak terbukti bersalah.
“Mungkin itulah takdir saya. Mungkin dulu ada yang tersakiti saat saya jadi pengacara. Tapi saya juga yakin, buah-buah ikhlas saat jadi guru di IMMIM Putri dan Putra, saat masih mahasiswa, terbalas,” katanya suatu ketika.
Terakhir kali kita bertemu di selasar aula kampus UIN Alauddin di Samata, September 2024 lalu. Kau hadir sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Pesantren IMMIM (IAPIM) dan pembina paguyuban masyarakat Selayar.
“Tamsil, kau aktif juga di kegiatan sosial. Itu akan menyempurnakan imanmu,” ujarmu menasihati.
Selamat jalan, Kak Mappi.
Kau berpulang di momen Isra Mikraj, hari ketika Rasulullah diperjalankan ke Sidratul Muntaha.
Di bumi, kami memaafkanmu sebelum kau sempat meminta maaf.
Dari Ambon, kutitip doa semoga kuburmu terang benderang, dosa-dosamu diampuni, dan surga menjadi rumah abadimu.
Ambon, 28 Januari 2025
Aktivis Makassar Kenang Mappinawang Santri Pejuang HAM dan Demokrasi |
![]() |
---|
Kenang Sosok Mappinawang, Nasaruddin Zailani: Tiap Ketemu Pasti Diberi Wejangan |
![]() |
---|
Sosok Mappinawang di Mata Sudirman Natsir: Pribadi yang Sangat Baik |
![]() |
---|
Deng Ical Kenang Mappinawang: Seorang Guru, Sahabat, dan Kakak |
![]() |
---|
Isak Tangis Selimuti Rumah Duka Mappinawang Mantan Ketua KPU Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.