Mappinawang Meninggal
In Memoriam Kak Mappi: Saya Anak Guru Dipaksa Masuk Pesantren, Tak Ada Garis Tangan Jadi Politisi
“Kau disebut orang bijak saat semua teman dan kenalanmu yang kukenal mengaku, ‘Saya orang paling dekat dengannya.’”
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
Thamzil Thahir
Editor In Chief Tribun TImur
ORANG bijak pernah menyitir definisi sederhana tentang orang baik:
“Kalau kau orang baik, kau tak pernah kehilangan teman. Justru teman yang kehilangan kamu.”
Si orang baik membalas:
“Kau disebut orang bijak saat semua teman dan kenalanmu yang kukenal mengaku, ‘Saya orang paling dekat dengannya.’”
Fatsun ini, seingatku, membekas dari sebuah artikel di majalah SANTRI saat aku menjadi santri pada akhir dekade 1980-an.
Majalah bulanan ini menjadi bahan bacaan “rebutan” di kalangan santri Sulsel dari dekade 1980-an hingga medio 1990-an.
Majalah berkala ini diterbitkan oleh anak-anak pesantren IMMIM “Putra” Ujungpandang pada awal dekade 1980-an.
Belakangan, kutahu salah satu inisiator majalah itu adalah guruku, AGH Baharuddin Assafa, di pesantren Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Ujungpandang.
Dari guruku itu pula aku pertama kali mengenal nama Mappinawang—Kak Mappi.
Baca juga: Kenang Sosok Mappinawang, Nasaruddin Zailani: Tiap Ketemu Pasti Diberi Wejangan
Kak Mappi, ternyata, adalah salah satu pengelola majalah itu bersama Kak Indar Jaya, Kak Daswar, Kak Armin Mustamin Toputiri, dan beberapa nama “beken” lainnya dari masa Orde Reformasi di Sulsel.
Majalah SANTRI kemudian menjadi patron saat aku dan beberapa teman merintis majalah dinding Addariyah di kampus putra tsanawiyah DDI Mangkoso (1989) dan majalah dinding Al Hidayah di kampus MAPK (1992).
Saat menjadi kadet reporter surat kabar harian FAJAR pada akhir dekade 1990-an, aku mulai mengenal dan berinteraksi dengan Kak Mappi.
Suatu hari, di awal reformasi 1998, di kantor pengacara seniornya, Andi Rudianto Asapa, di Jalan Mappanyukki, Kak Mappi bercerita tentang perjuangannya menjadi pengacara pro bono untuk kasus hak ulayat lahan warga di Polewali Mamasa.
Aktivis Makassar Kenang Mappinawang Santri Pejuang HAM dan Demokrasi |
![]() |
---|
Kenang Sosok Mappinawang, Nasaruddin Zailani: Tiap Ketemu Pasti Diberi Wejangan |
![]() |
---|
Sosok Mappinawang di Mata Sudirman Natsir: Pribadi yang Sangat Baik |
![]() |
---|
Deng Ical Kenang Mappinawang: Seorang Guru, Sahabat, dan Kakak |
![]() |
---|
Isak Tangis Selimuti Rumah Duka Mappinawang Mantan Ketua KPU Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.