Opini Mubha Kahar Muang
Bani Israel dan Afganistan
Kelak walau telah beragama Islam, Pasthun, suku yang disebut sebagai Afghans tetap mengaku sebagai anak-anak Israel.
Oleh: Mubha Kahar Muang
Anggota FKP DPR RI 1987-1992-1997-1998
TRIBUN-TIMUR.COM - Asal usul nama Afganistan mungkin tidak terlalu penting. Sekitar 5.000 tahun lampau ia bernama Ariana. Letaknya di jantung Asia. Di negeri ini berdiam beberapa suku.
Suku terbesar adalah Suku Pasthun.
Suku yang mengaku anak-anak Israel. Sejarahnya menembus waktu hingga ke ribuan tahun silam.
Adalah seorang Ibrani bernama Yacub yang hidup sekitar tahun 1837-1690 SM.
Yacub berganti nama menjadi Israel, yang dalam khasanah Islam dikenal sebagai Nabi Yakub bin Nabi Ishaq bin Nabi Ibrahim.
Kitab Taurat menyebutkan bahwa Yakub memiliki 12 orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan dari empat orang istri.
Anak lelaki merekalah yang disebut sebagai Dua Belas Suku yang menjadi leluhur bangsa Israel.
Dari isteri Lea terlahirlah Ruben (1), Simeon (2), Lewi (3), Yehuda (4), Isakhar (9), Zebulon (10), dan seorang anak perempuan bernama Dina. Dari isteri Rahel lahirlah Yusuf (11) dan Benyamin (12). Dari Bilha lahir Dan (5) dan Naftali (6). Dari isteri Zilpa lahir Gad (7) dan Asyer (8).
Pada abad ke-10 SM, kedua belas suku Israel terpecah dua. Pecahan pertama membentuk Kerajaan Israel Selatan, disebut Kerajaan Yehuda atau Yudea dengan ibukota Yerusalem.
Kerajaan ini memiliki dua suku, yaitu Suku Yehuda dan Suku Benyamin.
Pecahan kedua adalah Kerajaan Israel Utara, lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Israel, terdiri dari sepuluh suku.
Kerajaan Israel beribukota di Samaria. Pada 721 SM kerajaan ini ditaklukkan oleh Kekaisaran Asiria yang berpusat di hulu Sungai Tigris, Mesopotamia. Kesepuluh Suku Israel ditawan dan dibuang dan tidak pernah kembali lagi.
Tahun 603 SM, kekuasaan bangsa Asiria digantikan oleh bangsa Babel. Dalam masa kekuasaan Babel, sekitar tahun 587-586 SM, Kerajaan Israel Selatan, Yehuda, ditaklukkan dan Yerussalem dihancurkan. Kemudian berlangsung pembuangan suku Yehuda dan Benyamin ke Babel.
Kerajaan Babel yang ibukotanya Babilonia terletak di Selatan Mesopotamia atau Irak saat ini.
Lima puluh tahun kemudian pada 538 SM, kekuasaan Kerajaan Babel direbut oleh Kekaisaran Persia.
Pada masa itu sebagian suku Yehuda dan Benyamin diperkenankan untuk kembali ke Yudea.
Suku-suku Israel yang tidak kembali ke Yerusalem dan atau Samaria inilah yang berdiaspora ke beberapa wilayah di belahan bumi ini. Seperti yang mendiami perbatasan Afganistan dan Pakistan, yang kemudian disebut Suku Pashtun atau Afgan dalam bahasa Persia dan juga disebut Pathan dalam bahasa Hindi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.