Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Kecurigaan Petugas BRILink Selamat Sulsel dari Uang Palsu UIN Alauddin Makassar

Kecurigaan petugas BRILink menyelamatkan warga Sulsel dari peredaran uang palsu buatan Andi Ibrahim dkk.

Editor: Ari Maryadi
Muhammad Abdiwan Tribun Timur
Penampakan uang palsu buatan Andi Ibrahrim jadi barang bukti Polres Gowa. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Kecurigaan petugas BRILink menyelamatkan warga Sulsel dari peredaran uang palsu buatan Andi Ibrahim dkk.

Kejahatan uang palsu Andi Ibrahim dkk terungkap saat hendak menyetor uang tunai ke petugas BRILink di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Petugas BRILink tersebut curiga terhadap keaslian uang tunai tersebut.

Ia pun melaporkan kerugiaan tersebut kepada Polsek Palangga Polres Gowa.

Itulah awal mula terungkapnya uang palsu buatan pabrik mesin Andi Ibrahim dkk.

Fakta kronologi awal terbongkarnya sindikat uang palsu di UIN Aluaddin Makassar ini diungkap oleh Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak.

AKPB Reonald Simanjuntak mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan dari petugas BRILink tersebut, Polsek Pallangga berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Gowa mengembangkan laporan itu hingga akhirnya menemukan adanya pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin, Makassar. 

Polisi lalu menyita sejumlah alat, termasuk alat cetak di perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang didatangkan dari China seharga Rp 600 juta. 

Selain itu juga disita ribuan lembar pecahan 100 ribu yang dipalsukan serta sejumlah tinta yang harganya Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per jenis.  

"Mereka juga sudah memesan tinta dari luar negeri yang harganya lebih dari Rp 20 juta per jenis, namun tidak bisa masuk karena dibanned bea cukai," terang AKBP Reonald dikutip dari tayangan Fakta TVOne pada Senin (30/12/2024).

Dari sana kemudian terungkap fakta bagaimana canggihnya mesin cetak uang palsu Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Sampetoding Cs ini.

Bagaimana tidak, untuk membuat uang palsu ini, menurut Reonald, pelaku membutuhkan 11 kali proses pencetakan, 

Dikatakan Reonald, meskipun sekilas mirip dan bisa tembus sinar UV, uang palsu yang dicetak sindikat pimpinan Annar Sampetoding dan Andi Ibrahim ini tidak sama. 

Jika diraba akan kelihatan uang ini tidak kasar di bagian yang diperuntukkan bagi tuna netra. 

Lalu, gambar penarinya buram dan nomor serinya tidak jelas. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved