Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Annar Sampetoding Ditahan di Rutan Makassar? Bos Uang Palsu UIN Sudah Keluar RS Bhayangkara

Sumber terpecaya Tribun-Timur.com, setelah sepekan menjalani perawatan medis, Annar kemudian keluar dan dititipkan ke Rutan Makassar.

Tribun-Timur.com
Tersangka uang palsu UIN Alauddin Makassar, Annar Salahuddin Sampetoding dikabarkan ditahan di Rutan Makassar. 

TRIBUN-GOWA.COM, MAKASSAR - Tersangka utama sindikat uang palsu, Annar Salahuddin Sampetoding telah keluar dari RS Bhayangkara Makassar.

Sumber terpercaya Tribun Timur.com, Selasa (7/1/2025), pengusaha sekaligus politisi Annar saat ini telah dititip di Rumah Tahanan (Rutan) Makassar.

Setelah sepekan menjalani perawatan medis, Annar kemudian keluar dan dititipkan ke Rutan.

Sebelumnya, nama Annar diketahui tak ada di daftar pasien Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Sulsel, Senin (6/1/2025).

Annar disebut dirawat ruang VVIP Ibis 5 lantai empat, RS Bhayangkara Makassar

Di ruang perawatan terdapat fasilitas single bed, pendingin atau AC, kulkas, televisi, WiFi, sofa hingga toilet.

Sofa tersebut berada di dekat bangsal pasien.

Namun, kini namanya tak ada di daftar pasien di ruangan IBIS. 

Kesehatan Annar disebut membaik sejak beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Kabar Terbaru Annar Sampetoding, Polisi Akan Jemput Bos Uang Palsu UIN di RS Bhayangkara Makassar

Hanya saja setiap kali dokter maupun perawat mengizinkan rawat jalan, bos uang palsu UIN Alauddin Makassar ini mengaku ada keluhan sakit. 

Sebelumnya diberitakan Tribun-Timur.com, Annar ternyata telah dianjurkan oleh dokter untuk pulang atau rawat jalan.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan pihaknya masih berkoordinasi terkait ihwal kondisi tersangka Annar Sampetoding.

Dia menyebut Annar masih dirawat di RS Bhayangkara Makassar.

"Masih dirawat di rumah sakit, koordinasi sama pihak kedokteran apa sudah bisa dihentikan pengobatannya, kita jemput atau bagaimana," ujarnya, Senin (6/1/2025).

Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan RS Bhayangkara untuk mengetahui kondisi pasti Annar.

Terlihat, AKBP Reonald Simanjuntak berkomunikasi dengan penyidik ihwal kondisi dan rencana penjemputan Annar.

Dari informasi dihimpun, rencananya Annar akan dijemput sore atau malam ini.

Syok Usai Ditetapkan Tersangka

AKBP Reonald Simanjuntak menyebutkan bahwa Annar syok dan drop setelah statusnya ditingkatkan menjadi tersangka dan penahanan dijadwalkan. 

Annar diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat.

Annar mengalami syok setelah namanya disebut terlibat dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar

Hal ini menjadi alasan Annar tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama, Senin (23/12/2024).

Pada Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 19.00 Wita, Annar akhirnya memenuhi panggilan penyidik Satreskrim Polres Gowa. 

Pemeriksaan dilakukan maraton hingga sekitar pukul 04.00 Wita dan setelah istirahat, penyidik melaksanakan gelar perkara yang berakhir dengan penetapan Annar sebagai tersangka.

Meski Annar sakit, polisi memastikan proses hukum tetap berjalan.

Satu orang yang masuk dalam Daftar Pencairan Orang (DPO) kasus uang palsu UIN Alauddin, AR, jadi tersangka.

Penangkapan AR diungkap Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak.

"Sudah ditangkap satu orang (DPO) inisial AR," Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak kepada Tribun-Timur.com, Minggu (29/12/2024).

"Jadi DPO saat ini sisa dua orang," ucap mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar.

Dua orang masih buron atau masuk daftar pencarian orang (DPO).

AR menjadi tersangka ke-19 kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Penangkapan AR hanya selang sehari penetapan tersangka Annar Sampetoding.

Peran Annar dalam Sindikat Uang Palsu UIN

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, mengungkap peran tersangka Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) dalam sindikat uang palsu tersebut dalam rilis akhir tahun di Mapolda Sulsel, Senin (30/12/2024).

Kombes Pol Dedi Supriyadi menyebutkan bahwa ASS merupakan otak dari pencetakan dan peredaran uang palsu

Selain itu, ASS juga merupakan ideator, pemodal, dan pengadaan mesin uang palsu.

"Otak pelaku adalah inisial ASS. Perannya pertama sebagai pemberi ide, kemudian ikut memodali, membeli mesin, dan juga pengatur pemerintahan terkait," jelasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved