Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

BI: Uang Palsu Tak Bisa Disetor di ATM

Di media sosial, ramai beredar imbauan untuk warga Makassar dan sekitarnya waspada peredaran uang palsu pasca terbongkarnya sindikat di UIN Alauddin.

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Headline koran Tribun Timur edisi, Sabtu 21 Desember 2024. 

Lokasi percetakan uang palsu baru berpindah ke gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar setelah para tersangka memperoleh mesin cetak dengan ukuran yang jauh lebih besar.

"Sekitar bulan September 2024, ini berkomunikasi dengan AI untuk mengangkut peralatan untuk kemudian mulai membuat uang palsu di TKP 2 (dalam kampus UIN)," tuturnya.

Yudhiawan menjelaskan bahwa sindikat ini telah memproduksi uang palsu dan mengedarkannya pada November 2024.

"Minggu kedua November 2024 ini udah mulai peredaran uang palsu senilai Rp 150 juta, nilai nominal di situ. Kemudian ada juga menyerahkan uang palsu Rp 250 juta," papar Yudhiawan.

"Yang terakhir sebelum ditangkap kemarin menyerahkan uang palsu Rp 200 juta dan menyembunyikan aktivitas. Karena mereka sempat tahu kalau polisi melakukan penyelidikan," sambungnya.

Uang Asli Dilindungi 11 Unsur Pengaman    

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Rezki Ernandi Wimanda memastikan uang rupiah berkualitas terdapat 11 security features atau unsur pengaman.

Diketahui, uang kertas rupiah terdapat unsur pengaman. Unsur pengaman uang rupiah ini sudah diterapkan BI.

Rezki mengatakan sesuai dengan UU nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang, BI sebagai satu-satunya lembaga yang berwenang mengelola uang. 

Dia menyebut, mengelola uang itu ada enam yakni merencanakan, mencetak, menarik, mencabut, memusnahkan, ada juga mengeluarkan. 

"Sehingga kalau ada masyarakat atau organisasi tertentu yang mencetak apalagi mengedarkan uang selain yang dicetak BI, itu adalah tindakan kriminal," ucapnya. 

Dia mengaku jika diperhatikan ciri-ciri uang palsu yang sudah diedarkan ini secara kasat mata terbilang susah dikenali. 

"Jadi uang palsu yang ditemukan ini seperti gunung es. Jadi permukaannya saja tetapi yang beredar mungkin sudah banyak, kita tidak tahu," ucapnya

Sehingga lebih lanjut dia, BI memastikan kualitas uang rupiah di Indonesia dengan unsur pengaman.

Rezki menyebut 11, unsur pengaman pada uang rupiah yakni bahan uang terbuat dari kertas khusus water mark (tanda air), electrotype.

Kemudian, benang pengaman (security thread), kode tuna netra (blind code), tinta berubah warna (optical variable ink), tulisan mikro (microtext), 

"Kemudian pencetakan yang kasar, jadi kalau diterawang saling melengkapi," katanya

Tak hanya itu, nomor seri uang rupiah asli satu sama lain pasti berbeda.

"Makanya ada dilihat, diraba dan diterawang untuk membedakan uang asli dan palsu. Jadi kalau diterawang saling melengkapi," katanya.

Kata dia, BI sangat mengapresiasi kinerja Polri dalam hal ini Polres Gowa untuk mengungkap sindikat jaringan pembuat dan pengedar uang palsu

"Kami tidak dalam kapasitas membedakan berapa persen, satu saja beda itu sudah uang palsu. Yang paling tidak bisa dipalsukan multi color latin image, bahannya sudah ketahuan dan hasil geraknya relatif buram," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved