Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Andi Ibrahim Doktor UIN Alauddin Cetak Uang Palsu di Perpustakaan, Dibeli Tukang Jahit di Mamuju

Ipda Herman Basir mengatakan uang palsu itu diproduksi di UIN Alauddin Makassar lalu diperjualbelikan di Kabupaten Mamuju pada pertengahan November

|
Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Kolase: Potret Andi Ibrahim UIN Alauddin Makassar terduga bos besar percetakan uang palsu di Perpustakaan UIN Alauddin (Istimewa) dan ilustrasi uang palsu (Tribunnews.com) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar Dr Andi Ibrahim disebut-sebut sebagai bos besar percetakan uang palsu di di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II UIN Alauddin Makassar.

Polisi menyebut total uang palsu yang dicetak di UIN Alauddin Makassar berkisar Rp2 miliar.

Dari jumlah tersebut, polisi hanya menyita Rp 446,7 juta uang palsu.

Sementara sisanya disebut sudah beredar di masyarakat.

Uang palsu itu disita polisi saat membongkar dugaan pabrik uang palsu di Perpustakaan Syekh Yusuf, UIN Alauddin.

Lokasi peredaran uang palsu cetakan UIN Alauddin itu salah satunya di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar)

Hal itu terungkap usai polisi menangkap lima tersangka di Mamuju.

Lima tersangka yakni oknum pegawai honorer UIN Makassar inisial MB (35), TA (52) dan MMB (40)  yang berprofesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sulbar, tukang jahit pakaian inisial IH (42), dan wiraswasta inisial WY (32),

Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan Rp11 juta uang palsu siap edar.

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir mengatakan uang palsu itu diproduksi di UIN Alauddin Makassar lalu diperjualbelikan di Kabupaten Mamuju pada pertengahan November 2024 lalu.

Herman Basir menerangkan, awal mula uang palsu sampai ke Mamuju karena dibawa MB.

MB diperintahkan oleh tersangka Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim, untuk mencari jejaring di Mamuju.

Atas perintah itu, MB kemudian menghubungi relasi (kenalan) yakni TA (52).

"Jadi pelaku MB ini menghubungi ASN inisial TA ini lewat telepon, MB meminta kepada TA agar mencari orang yang mau beli uang palsu ini," kata Ipda Herman Basir saat ditemui Tribun-Sulbar.com, di Kantor Polresta Mamuju, Jl Ks Tubun, Mamuju, Selasa (17/2/2024).

"Kemudian TA ditawari bonus jika ada pembeli uang palsu itu," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved