Kades di Luwu Sulsel Keluhkan Bimtek Penanganan Stunting, Diminta Bayar Rp 4,5 Juta per Desa
Diketahui, ada 207 kepala desa (kades) diminta mengirim utusan mengikuti bimtek yang berlangsung tiga hari.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
Dari informasi yang dihimpun, bimtek percepatan penurunan stunting ini difasilitasi PT Putri Dewani Mandiri.
Bendahara PT Putri Dewani Mandiri, Andi Hamzah saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya melaksanakan kegiatan tersebut dengan dasar aturan dan mendapatkan izin dari DPMD Luwu.
"Kami tidak mungkin melakukan kegiatan ini jika tidak disetujui dari DPMD," jelasnya.
Menurut Hamzah, nominal yang diminta digunakan untuk membiayai lima orang di setiap satu utusan desa.
"Jangan berbicara biaya kegiatan Rp 4,5 juta dikalikan banyak desa. Tetapi lihat manfaatnya. Setiap desa kan mengutus lima orang jadi hanya kurang lebih Rp 900 ribu saja," ujarnya.
"Jangan bicara berapa banyak anggaran stunting di desa tapi coba, berapa anggaran yang dikelola desa setiap tahun dibandingkan dengan biaya kegiatan stunting ini," tambah Hamzah.
Menurutnya, kegiatan itu bisa memberikan manfaat kepada para peserta pelatihan.
Apalagi program penurunan stunting merupakan kewajiban seluruh pemerintah.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur, Muh Sauki Maulana
Teror di Poros Trans Sulawesi, Bus PO Adhi Putra Jadi Korban Pelemparan Batu OTK |
![]() |
---|
Koperasi Bonelemo Luwu Pilih Modal Gotong Royong, Tolak Pinjaman Bank |
![]() |
---|
Lepas Kendali Toyota Rush Asal Luwu Utara Terjun ke Empang di Maros, 2 Penumpang Luka |
![]() |
---|
Pemkab Luwu dan Forkopimda Dukung Kepastian Hukum dan Percepatan Investasi di Luwu |
![]() |
---|
Peneliti UI Sebut Air Danau Towuti Aman dari Kebocoran Pipa PT Vale, Pemkab Lutim Janji Awasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.