Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Santri Tewas Tergantung

Korban Pembunuhan? Dokter Forensik Ungkap Hasil Autopsi Santri Tewas Tergantung di Bantaeng

Spesialis Forensik Dokpol Polda Sulsel, dr Denny Mathius membeberkan  fakta-fakta hasil autopsi santri yang tewaa di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari.

Tribunnews.com
Ilustrasi - Santri berinisial R (15) tewas tergantung di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari, Dusun Tanetea, Desa Nipa-nipa, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng. 

"Itukan temuan awal (gantung diri). Dari temuan awal, penyidik itu, nanti akan disinkronkan dengan apa yang kami temukan pada autopsi itu," jelas dr Denny.

Terkait apakah ada dugaan pelecehan, dr Denny mengatakan akan tetap memeriksa sesuai dengan prosedur.

"Tapi hasilnya, itu nanti kami akan sampaikan ke penyidik," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang santri ditemukan tewas tergantung di salah satu pesantren di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Informasi dihimpun, santri itu berinisial R usia sekira 14-15 tahun.

R merupakan warga Desa Nipa-nipa Kecamatan Tompobulu, Bantaeng, Sulsel. 

Santri kelas 3 Tsanawiyah atau setingkat SMP ini ditemukan tewas tergantung dengan sebuah sarung.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (23/11/2024) sekira pukul 21.00 Wita.

Jenazah kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi.

Pantauan di RS Bhayangkara Makassar, jasad R telah berada di ruang autopsi, Minggu (24/11/2024).

Tampak orangtua dan kerabat korban sedang menunggu di depan ruangan autopsi.

"Kemarin kejadiannya pas malam di pesantren," ucap salah seorang keluarga korban.

Kasus santri tewas sudah beberapa kali terjadi di Sulsel.(*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved