Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Santri Tewas Tergantung

Korban Pembunuhan? Dokter Forensik Ungkap Hasil Autopsi Santri Tewas Tergantung di Bantaeng

Spesialis Forensik Dokpol Polda Sulsel, dr Denny Mathius membeberkan  fakta-fakta hasil autopsi santri yang tewaa di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari.

Tribunnews.com
Ilustrasi - Santri berinisial R (15) tewas tergantung di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari, Dusun Tanetea, Desa Nipa-nipa, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BANTAENG - Santri berinisial R (15) meninggal di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari, Dusun Tanetea, Desa Nipa-nipa, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga korban pembunuhan.

Warga Desa Balumbung, Kecamatan Tompobulu, Bantaeng itu ditemukan tewas tergantung, Minggu (24/11/2024).

Informasi dugaan pembunuhan itu disampaikan kerabat korban, M Umar Bicang dalam sebuah kolom komentar Facebook yang membahas kematian R.

"Kalau bisa ini postinganta kita ganti teksnya. Karena banyak beranggapan bunuh diri betulan ini ponakanku padahal dibunuh di pondoknya," ujar Umar menanggapi postingan Kim Kayu Loe.

Kabar dugaan pembunuhan terhadap R semakin menguat saat tiga terduga pelaku diamankan polisi.

"Menurut info tidak gantung diri, sudah tiga orang ditahan," tambah Dira Nadira dalam kolom komentar postingan Kim.

Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Ahmad Marzuki yang dikonfirmasi belum merespon.

Baca juga: Jasad Santri Asal Bantaeng Tewas Tergantung Diautopsi 3 Jam

Namun yang pasti, jenazah R telah diautopsi di RS Bhayangkara, Makassar.

Spesialis Forensik Dokpol Polda Sulsel, dr Denny Mathius membeberkan  fakta-fakta hasil autopsi.

Hasil autopsi itupun telah disampaikan ke penyidik Polres Bantaeng.

"Dan fakta-fakta itu, beberapa temuan-temuan, kami sudah sampaikan ke penyidik yang juga hadir di dalam proses autopsi," katanya.

dr Denny menduga adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh R.

"Tapi yang pasti, ada beberapa temuan dan kami duga tanda-tanda kekerasan," jelasnya.

Menurutnya, informasi awal R tewas tergantung.

Sehingga penyidik akan menyinkronkan temuan awal tersebut dan hasil autopsi.

"Itukan temuan awal (gantung diri). Dari temuan awal, penyidik itu, nanti akan disinkronkan dengan apa yang kami temukan pada autopsi itu," jelas dr Denny.

Terkait apakah ada dugaan pelecehan, dr Denny mengatakan akan tetap memeriksa sesuai dengan prosedur.

"Tapi hasilnya, itu nanti kami akan sampaikan ke penyidik," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang santri ditemukan tewas tergantung di salah satu pesantren di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Informasi dihimpun, santri itu berinisial R usia sekira 14-15 tahun.

R merupakan warga Desa Nipa-nipa Kecamatan Tompobulu, Bantaeng, Sulsel. 

Santri kelas 3 Tsanawiyah atau setingkat SMP ini ditemukan tewas tergantung dengan sebuah sarung.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (23/11/2024) sekira pukul 21.00 Wita.

Jenazah kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi.

Pantauan di RS Bhayangkara Makassar, jasad R telah berada di ruang autopsi, Minggu (24/11/2024).

Tampak orangtua dan kerabat korban sedang menunggu di depan ruangan autopsi.

"Kemarin kejadiannya pas malam di pesantren," ucap salah seorang keluarga korban.

Kasus santri tewas sudah beberapa kali terjadi di Sulsel.(*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved