Mahasiswa Berprestasi
Kisah Alfin Dwi Anak Pemulung Lolos Beasiswa S2 UGM, Kini Dinobatkan Pemuda Berprestasi Kemenpora RI
Mahasiswa Magister Hukum Kenegaraan, Fakultas Hukum UGM ini mengaku dirinya tidak menyangka ia bisa mendapatkan penghargaan dari Kemenpora ini.
“Tadinya saya tidak yakin kalau Nia bisa kuliah di UGM. Selain keterbatasan ekonomi, saya tidak bisa membayangkan kalau dia merantau ke Pulau Jawa sendirian. Kami tidak punya sanak saudara dan kenalan di Jogja,” ungkap Arman.
Kini, dengan adanya kepastian beasiswa, Arman pun mulai melunak.
Dia mendoakan Arnia bisa menjalani kuliah dengan baik dan lulus tepat waktu.
Ia pun mengikuti kegiatan Temu Orang Tua Mahasiswa Baru Program Sarjana dan Sarjana Terapan Tahun Akademik 2024/2025 di Grha Sabha Pramana pada Senin (29/7/2024) kemarin.
“Ternyata ada banyak mahasiswa baru yang dapat beasiswa seperti Nia. Terima kasih UGM sudah memberikan kesempatan ke anak-anak tidak mampu ini untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ucapnya penuh syukur.
Sama seperti mahasiswa penerima Uang Kuliah Tunggal Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen (UKT 0) lainnya, Nia, lulusan SMA Negeri 1 Aceh Barat Daya ini akan dibebaskan dari biaya pendidikan selama kuliah.
Nia diterima di Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Nuklir melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP).
“Masih tidak menyangka bisa diterima di UGM, apalagi SMA saya dulu bukan termasuk jajaran top 1000 sekolah terbaik di Indonesia,” ucapnya riang.
Memiliki keinginan untuk merubah nasib keluarga, pilihannya ke UGM tidaklah mudah karena harus melalui perdebatan dengan sang ayah tercinta.
“Karena ayah tidak mau saya putus kuliah di tengah jalan, ayah lebih memilih saya kuliah di Aceh saja,” dia bercerita.
Beasiswa yang ia peroleh semakin mengobarkan semangatnya untuk lulus kuliah tepat waktu, meskipun kuliah di Teknik Nuklir terhitung anti-mainstream bagi sebagian orang awam.
“Banyak yang berpikir kalau nuklir itu tidak baik, padahal penggunaan teknologi nuklir itu luas sekali, mulai dari pembangkit daya, radiasi dalam dunia industri, hingga radiologi klinik untuk diagnosa medis,” tutur Nia.
Keinginannya untuk memperdalam ilmu nuklir dikarenakan hobi membaca yang ia tekuni semenjak sekolah dasar dan ia mulai terpapar dengan banyak informasi terkait nuklir semenjak SMA.
Dia pun berdoa agar bisa bekerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) atau industri lain yang terkait dengan teknik nuklir untuk memajukan teknologi nuklir di Indonesia.(*)
Cerita Asfirah, Mahasiswi UNM yang Selesaikan S1 Dalam Waktu 3 Tahun |
![]() |
---|
Herianto, Mahasiswa Disabilitas UKI Paulus yang Jadi Lulusan Terbaik, Ternyata Aktif Berorganisasi |
![]() |
---|
Ingat Muliana Mursalim? Kini Lulusan Berprestasi FH Unhas Itu Lolos S2 di UGM |
![]() |
---|
Kenalkan Ibnu, Mahasiswa Berprestasi UMI, Pernah Juara 1 Lomba Debat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.