Pelantikan DPR: Dari Reformasi ke Indonesia Emas
Pelantikan anggota DPR RI, 1 Oktober 2024. Begitu pula seentaro Indonesia, DPRD Kota/Kabupaten, dan Provinsi, dilantik satu persatu.
Belum lagi, pimpinannyapun memilih untuk memeras para calon tersangka berbanding melayani kepentingan negara.
Dengan angka OTT yang bertambah, artinya pencegahan tidak berjalan efektif.
Ketika KPK lebih banyak menjalankan operasi tangkap tangan, ini dapat diartikan bahwa pencegahan korupsi tidaklah wujud.
Terakhir, nepotisme bersalin rupa menjadi politik kekerabatan (Wekke,
2024).
Para pejabat, dan anggota parlemen tak lebih dari kumpulan sanak saudara. Suami/istri, anak, ponakan, cucu, dari ketua partai.
Betapa teramat sukar kita membedakan antara meritokrasi dengan nepotisme. Pencapaian yang didorong oleh prestasi atau justru karena hubungan darah semata.
Baiklah, kita mulai kembali dengan harapan baru. Dimana budaya kita memang selalu saja mau mengambil hikmah. 21 tahun yang akan datang, kita akan sampai pada 100 tahun Indonesia.
Tahun demi tahun dalam menapaki 100 tahun itu, kita perlu memastikan untuk tidak mengulangi kembali langkah yang berujung pada kemajuan poco-poco.
Merayakan satu langkah maju dengan gegap gempita, kemudian terpukul mundur dengan dua sampai tiga langkah yang justru memperburuk tujuan bangsa ini dimerdekakan.
Proses demokrasi tidaklah ditapaki dengan satu kali perayaan saja. Ada banyak langkah dan juga kerja yang perlu diambil untuk menuju pada Indonesia Emas.
Setiap keluarga Indonesia perlu memastikan bahwa pendidikan yang diperoleh setiap anak kita, adalah pendidikan yang bermartabat.
Tidak perlu dengan label luar negeri belaka, tetapi juga memiliki kemampuan kerja yang mencerahkan.
Apalagi dengan tambahan klaim institusi pendidikan tinggi yang berafilisi pada organisasi internasional atau bahkan bergenit-genit dengan akreditasi skala global.
Untuk itu, Indonesia Emas yang kita cita-citakan menjadi sebuah pertaruhan akankah kita menjadi negara maju, atau justru hanya menjadi obyek bagi bangsa lain.
Untuk memastikan jalan yang benar, tidak lagi dikorupsi. Perlu berhenti sejenak dan melihat arah yang tepat.
Panduannya, mari kembali pada cita-cita kebangsaan kita.
Pendidikan yang fokus pada amanat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ketika itu dijalankan, maka Indonesia Emas bukanlah mimpi yang mustahil.(*)
Sosok Honorer Kementerian Agama Siti Husniaty, Calon Pengganti Rahayu Saraswati di DPR RI |
![]() |
---|
Profil Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Subianto Mundur dari DPR RI, Punya Harta Rp34 M |
![]() |
---|
Wujudkan Generasi Unggul, Bupati Sidrap dan Kadisdik Sulsel Bahas Sinkronisasi Program Pendidikan |
![]() |
---|
Pernyataan Rahayu Saraswati Alasan Pilih Mundur dari DPR: Daripada Ngomel, Bikin Kerjaan Sendiri |
![]() |
---|
Sosok Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan, Ternyata Ponakan Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.