Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemprov Sulsel

Tiru Negara di Timur Tengah, Prof Zudan Ingin Warga Lutim Sulsel Belajar Kelola Tambang Nikel

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh ingin warga lokal Luwu Timur tiru Timur Tengah dalam mengelola sumber daya alam.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
Faqih/TRIBUN TIMUR
Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh di Rujab Gubernur Sulsel pada Jumat (13/9/2024) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Negara-negara Timur Tengah telah berkembang dengan keberhasilan mengelola sumber daya alam.

Hal ini menjadi contoh bagi Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh.

Saat ini, Pemprov Sulsel melalui PT Sulsel Citra Indonesia pertama kalinya bisa mengelola blok tambang nikel sendiri.

Tiga blok tambang nikel ini terletak di Kabupaten Luwu Timur.

Satu blok di Pongkeru akan dikelola bersama antara PT SCI, PT Antam dan PT Luwu Timur Gemilang.

Untuk itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif meminta masyarakat setempat harus mempersiapkan diri.

Sebab pengelolaan tambang nikel ini akan menyerap tenaga kerja lokal.

"Masyarakat lokal harus mempersiapkan diri, sebagaimana dulu Uni Emirates Arab, di negara-negara Timur Tengah. Waktu mau dimajukan, SDMnya mempersiapkan diri, sekolah dengan baik," kata Prof Zudan di Rujab Gubernur Sulsel pada Jumat (13/9/2024).

Kualitas Pendidikan menurutnya kini harus jadi perhatian.

Baca juga: 6 Bulan RSUD I La Galigo Tidak Bayar Insentif 32 Dokter, Total Tunggakan Rp2 Miliar

Sehingga lulusan-lulusan anak Sulsel bisa terlibat dalam pengelolaan tambang ini.

"Dengan adanya blok tambang baru, masyarakatnya harus siap-siap kualitas pendidikannya harus ditingkatkan. Masyarakatnya juga harus belajar," lanjutnya.

Sembari itu, Pemerintah akan bergerak memastikan tata kelola blok tambang ini sehat.

Artinya pengelolaannya menerapkan green mining.

"kedua, tata kelolanya. Ini harus didukung oleh lingkungan sekitarnya. Maka masyarakat juga tidak boleh duduk berpangku tangan, bantu agar suasana harmonis, kondusif itu terus terwujud," kata Prof Zudan.

Prof Zudan menyebut masyarakat perlu mendukung hadirnya investor.

Sebab ujungnya berdampak pada pembangunan masyarakat,terutama membuka lapangan pekerjaan.

"Jadi masyarakat harus mendukung, ketika ada investasi masuk yang dikelola oleh kita sendiri, masyarakat harus mendukung. Karena nanti dampak pembangunannya juga untuk masyarakat semua," sambungnya.

Tiga Blok Tambang Nikel Dikelola Perseroda Sulsel

Tiga blok tambang nikel di Luwu Timur kini akan dikelola Perseroda PT Sulsel Citra Indonesia (SCI).

Kementerian ESDM sebelumnya melelang tiga blok tambang nikel di Luwu Timur.

Ketiganya yakni di blok tambang Desa Pongkeru seluas 4.252 hektar.

Blok tambang di Lingke Utara seluas 943 hektar serta blok tambang di Bulubalang seluas 1.665 hektar.

Untuk blok tambang nikel Pongkeru sebenarnya dimenangkan PT Antam.

Sesuai aturan, ada hak 10 persen saham untuk daerah lokasi tambang.

"Sebenarnya 10 persen, tapi pak Gubernur mengusahakan agar kami dapat 45 persen dan dibagi dengan daerah," jelas Direktur PT SCI Machmud Achmad di Rujab Gubernur Sulsel pada Kamis (13/9/2024).

Hasil kesepakatannya PT Antam bersama PT SCI dan Luwu Timur Gemilang mengelola tambang nikel pongkeru.

PT Antam pun memiliki saham mayoritas sebesar 55 persen.

PT SCI sendiri mendapat saham 18 Persen dan Luwu Timur Gemilang 27 persen.

Memorandum of Understanding (MoU) antara ketiga pihak pun sudah ditandatangani di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.

Sementara itu ada dua lokasi lainnya Lingke Utara dan Bulubalang lelangnya dimenangkan PT SCI.

Direktur PT SCI Machmud Achmad masih melakukan verifikasi perusahaan yang akan digandeng mengelola dua blok tambang nikel tersebut.

"Dua tambang belum. Kita masih memilih mitra. Insya Allah minggu depan pak gubernur sudah tanda tangan juga," lanjutnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved