Opini
Hacker: Aktor Hubungan Internasional 5.0
Awal mula studi HI muncul Ketika terbentuknya negara-bangsa yang dihasilkan dari perjanjian Westphalia pada tahun 1648.
Apalagi baru-baru ini, peristiwa yang menimpa Indonesia, pusat data nasional (PDN) diretas oleh Hacker dari luar negeri yang kemudian hacker tersebut meminta tebusan uang sebanyak 131 Milliar rupiah.
Point kelima yaitu adanya Potensi Kerjasama, walaupun disisi lain, hacker sering dikali dianggap negatif oleh Masyarakat.
Tetapi hacker juga dapat berperan dalam meningkatkan keamanan siber global melalui pemberdayaan keahlian mereka yang dapat membantu menemukan celah keamanan dan mengembangkan solusi untuk melindungi sistem dari serangan.
Oleh karena itu, Peran hacker dalam Hubungan Internasional diera industri 5.0 semakin kompleks dan penting.
Kemampuan mereka untuk mengakses informasi dan memanipulasi sistem dapat digunakan untuk tujuan baik atau jahat.
Penting bagi negara-negara untuk memahami potensi dan risiko yang ditimbulkan oleh hacker dan mengembangkan strategi untuk
mengatasinya.
Masa depan Hubungan Internasional diera 5.0 akan dipengaruhi oleh bagaimana negara-negara dan masyarakat global dapat mengelola dan memanfaatkan potensi hacker secara bertanggung jawab.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.