Pengakuan Kadis Pendidikan Luwu Sulsel Soal Dana BOS SD-SMP di Dipotong Rp7 Juta Per Sekolah
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan disinyalir mendapat pemotongan Rp7 juta per sekolah..
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan disinyalir mendapat pemotongan Rp7 juta per sekolah.
Dana itu dipotong demi melakukan peningkatan kapasitas berbasis data jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Palopo.
Kadis Pendidikan Luwu, Andi Palanggi mengaku, kegiatan peningkatan kapasitas berhubungan dengan platform merdeka belajar memang dibebankan ke sekolah.
"Kalau juknisnya sudah sesuai peningkatan kapasitas yang berhubungan dengan platform merdeka belajar dan rapot pendidikan yang kemudian diimbaskan di sekolah masing-masing," jelasnya, Sabtu (27/7/2024).
Kata Andi Palanggi, itu sudah sesuai dengan Permendikbud Ristek 63 tahun 2023.
"Dalam rincian komponen penggunaan Dana BOS Kinerja seklh yang memiliki kemajuan terbaik. Poin b dijelaskan perencanaan berbasis data merupakan komponen yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan yang mendukung perencanaan berbasis data pada satuan pendidikan," bebernya.
Dirinya menambahkan, agenda peningkatan kapasitas itu, merupakan hasil inisiasi kepala sekolah penerima BOS Kinerja.
"Kegiatan ini inisiatif kepala sekolah penerima. Ada notulen rapatnya, makanya yang jadi panitia juga teman-teman kepala sekolah," akunya.
Sementara itu, Kepala Bidang SD Andi Padlan Nur menegaskan, kegiatan peningkatan kapasitas 9-11 Juli di Palopo tidak dipotong pihaknya.
"Kenyataannya dana itu semua masuk ke rekening sekolah. Persoalan ada dana muncul Rp7 juta, itu hasil kesepakatan teman-teman kepala sekolah sendiri di rapatnya," ujarnya.
Kata Andi Padlan, setidaknya ada 44 SD dan 16 SMP yang menerima BOS Kinerja di Kemendikbud Ristek.
Masing-masing SD mendapat Rp22,5 juta sedangkan SMP Rp32 juta.
"Ada memang juknisnya. Untuk tahun ini memang digunakan untuk Kurikulum Merdeka dan perencanaan berbasis data," katanya.
"Mereka kepala sekolah rapat. Kami minta rencana anggaran kegiatan itu. Setelah mereka membuat dan melaporkan kepada kami. Mereka ceritanya ini ka ada peningkatan kompetensi, guru dan kepala sekolah," tambahnya.
Nantinya, setiap sekolah yang menerima dana BOS Kinerja akan mengutus 3 orang untuk menjadi peserta pelatihan tersebut.
"Tiga orang per sekolah, tidak ada tempat representatif makanya dipilih Palopo Hotel. Dana itu dipakai untuk penyewaan hotel, konsumsi, transport peserta dan operasional panitianya. Kemudian ada sisa dananya. Jadi tidak habis di situ," aku Andi Padlan. (*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana
Jembatan Kembar Macet Total, Orang Nonton Pencarian Pemuda Gowa Jatuh ke Sungai Jeneberang |
![]() |
---|
TKD Luwu 2026 Anjlok Rp228,57 Miliar, Dana Desa Turun Drastis |
![]() |
---|
Pengelola Dapur MBG di Luwu Keluhkan Korwil Susah Dihubungi, Program Jadi Terhambat |
![]() |
---|
Kisah Nenek Tini, Senyum Pasrah di Hunian 2x2 Meter Tanpa Lampu |
![]() |
---|
Sosok Ni’matullah Sindir Pemerintah Pusat: Seolah-olah Kita Penumpang di Republik Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.