Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Jakarta 2024

Survei Pilgub Jakarta versi Indikator: Cuma Satu Orang Bisa Tumbangkan Ahok di Pilkada

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Anies tetap menang melawan Ahok jika dilakukan rematch.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diprediksi bisa kalah di Pilkada Jakarta 2024. 

"Wajar-wajar saja begitu di-declare maka pemberitaan dan publik penerimaannya tinggi itu wajar," terangnya.

Oleh sebab itu, Said menyebutkan pihaknya juga akan mempertimbangkan mengusung Ahok di Jakarta.

Apalagi, ia mengklaim kader PDIP itu berhasil memimpin Jakarta saat menjadi gubernur.

"Kalau soal pertimbangan, pasti dipertimbangkan, apalagi Ahok Ketua DPP Bidang Perekonomian. Dan hemat saya kepemimpinan Ahok selama di DKI teruji, berhasil."

"Kalau Ahok bisa maju dan katakanlah nanti DPP PDI Perjuagan memunculkan Ahok, maka pertarungannya kembali akan sengit," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menilai jika pada akhirnya diusung, Ahok berpotensi untuk mengalahkan Anies.

"Daya tariknya luar biasa. Maka, Ahok menurut saya, karena tingkat elektabilitasnya sangat mengejutkan itu potensial bisa mengalahkan Anies," ujarnya.

Kendati demikian, Said menekankan PDIP belum memutuskan Ahok bakal diusung di Pilkada Jakarta atau wilayah lainnya.

"Belum diputuskan oleh Ibu Ketua Umum, PDI Perjuangan bisa menampilkan Ahok sebagai calon," tegas Said.

Ia menyatakan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akan segera mengumpulkan sejumlah pengurus DPP PDIP untuk melakukan rapat penentuan nasib Ahok. Rapat itu akan digelar tak lama lagi.

"Pasti rapat DPP yang dipimpin oleh Ibu Mega. Kan ini kan sudah tinggal 49 hari. DPP setiap hari itu kan yang diurus 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi."

"Sehingga intens kami terus menerus dan tidak luput juga pasti DPP juga akan melototin pertarungan konstetasi di Jakarta," kata Said.

Pernyataan Masinton Pasaribu

Politisi PDIP, Masinton Pasaribu, menyatakan survei Litbang Kompas menunjukkan warga Jakarta ternyata tak menginginkan figur yang minim pengalaman.

"Bagi kami sesuai dengan juga hasil survei Litbang Kompas di mana warga Jakarta sebagai pemilih rasional ternyata tidak menginginkan figur yang coba-coba, minim pengalaman, ya, untuk memimpin Jakarta ke depan seperti itu," terang Masinton, Rabu, dilansir YouTube Kompas TV.

Masinton menerangkan, sebagai sebuah partai politik, PDIP memiliki kepentingan supaya Jakarta dipimpin oleh figur yang mempunyai pengalaman dalam memimpin pemerintahan, memimpin birokrasi, dan mengelola negara.

"Selain itu, juga adalah kepemimpinan yang memiliki dan memahami aspek sosiokultural serta karakteristik warga Jakarta," ucapnya.

Atas dasar itu, PDIP akan berupaya mendorong kader-kadernya untuk menjadi pemimpin di Jakarta.

Kendati demikian, hal itu harus dikomunikasikan dengan partai politik (parpol) lain.

Pasalnya, tak ada satu pun parpol yang memenuhi syarat kursi DPRD Jakarta untuk mengusung calonnya sendiri di Pilkada Jakarta.

"Lagi-lagi ini semua harus dikomunikasikan ke antar-partai politik karena tidak satu pun partai politik di Jakarta yang perolehan kursinya mencukupi untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur."

"Nah, tentu PDI Perjuangan sedang membangun komunikasi itu dengan partai-partai politik lainnya," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved