Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Tak Pernah Merencanakan Masa Depan

Di desa ini, Pabittei memang cukup terpandang. Selain karena memangku jabatan kepala sekolah, rasa hormat tumbuh berkat asal-usul Pabittei.

Editor: Sudirman
M Dahlan Abubakar
M Dahlan Abubakar, Wartawan Senior 

Banyak tokoh mahasiswa Universitas Hasanuddin dan Sulsel menempati posisi penting di tingkat nasional dan daerah Sulawesi Selatan.

Beliau juga mengajarkan kita akan pentingnya seorang pemimpin yang teguh dan kokoh memegang  prinsip.

Beliau tidak akan pernah berubah sikap kalau itu dianggapnya benar dan sesuai dengan jalan pikirannya.

Banyak orang menilai, biar pun langit akan runtuh, Pak Amir tidak akan pernah berubah prinsip sepanjang itu diyakininya benar.

Pak Amir adalah sosok yang memiliki integritas yang tinggi.

Dalam kehidupan sehari-hari ada sekat yang jelas antara kepentingan kelembagaan dengan urusan keluarga dan pribadi.

Kepentingan pribadi dan keluarga tidak boleh menyentuh urusan dinas dan kantor. Keluarganya pun tidak dibenarkan menggunakan fasilitas kantor. 

Ini pelajaran berharga dari beliau agar setiap pemimpin tidak menggunakan kesempatan dengan istilah aji mumpung. 

Pak Amir mengajarkan kita soal disiplin.   Beliau  dikenal seorang yang sangat disiplin.

Di bawah kepemimpinannya  baik ketika menjabat rektor maupun saat menjabat gubernur, setiap kegiatan harus dilaksanakan tepat waktu (on time), suatu sistem yang saat ini sudah banyak diabaikan orang. Jangan pernah berharap Pak Amiruddin menggunakan jam karet menghadiri atau membuka satu kegiatan.

Beliau akan naik ke podium membuka kegiatan, setelah itu meninggalkan tempat. Cara ini adalah bentuk nilai edukasi terhadap orang lain untuk disiplin menggunakan waktu. 

Pak Amir mengajarkan semua pihak untuk tidak melakukan korupsi dan gratifikasi.

Pengusaha Sulawesi Selatan M.Jusuf Kalla yang puluhan tahun kemudian menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 (2004-2009) dan ke-12 (2014-2019) dalam berbagai lawatan ke luar negeri kerap mencoba  membayarkan biaya hotel Pak Amir. 

Beliau menolak dengan cara meminta struk pembayaran dari hotel dan mengembalikan uang yang sudah dibayarkan kepada Pak Jusuf Kalla.

Begitu pun ketika ada seorang pengusaha yang hendak membayarkan biaya rumah sakit Ny.Kusudarsini, istrinya,  saat dirawat Singapura, ditolaknya. 

Kesederhanaan merupakan salah satu sisi yang ditemukan pada Pak Amir.

Satu aspek kehidupan yang mungkin sulit kita temukan pada banyak mantan pejabat,  kecuali pada idolanya Andi Pangerang Petta Rani. Setiap bepergian, terutama ke Jakarta selalu membawa sendiri tas kecilnya tanpa keikutsertaan seorang ajudan.

Begitu pun saat di pesawat selalu memilih kursi kelas ekonomi. Kelebihan pembayaran uang perjalanan dinasnya yang diberikan kantor pun dikembalikan ke kas. Penampilannya pun sederhana.  

Pak Amir  mengajarkan kepada kita agar tidak hidup boros dengan gagasan perubahan pola pikirnya.

Kita dapat melihat gebrakannya terhadap kebiasaan orang Bugis-Makassar yang hidup mewah dan berlebihan ketika melaksanakan acara pernikahan. Pola hidup ini kini kambuh lagi. 

Pak Amir pun menghilangkan praktik dinasti dan feodalisme. 

Melenyapkan penyambutan yang berlebihan pada setiap berkunjung ke berbagai daerah di Sulawesi Selatan.

Beliau  selalu berpikir pragmatis  prakti ini tidak sekadar menghabiskan waktu, tenaga, tetapi juga  soal finansial.

Salah satu keunikan Pak Amir adalah seluruh jabatan yang pernah dipangkunya  karena  diminta oleh orang lain.

Menjadi dosen di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), diangkat sebagai Rektor Unhas, ditarik sebagai Deputi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Gubernur Sulsel, Wakil Ketua MPR, dan sebagainya tidak melalui proses melamar, tetapi diminta dan ditawarkan.

Saat masa pensiun pun, Pak Amir malah menolak jabatan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Oleh sebab itu saat menjabat, Pak Amir memutuskan berhenti merencanakan masa depannya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved