Klakson
Wakil Kita Berjudi
Penghujung masa tugasnya, perjudian mereka diungkap Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Karena judi, tetaplah laku keji.
Yang membuat kita kecewa karena barisan pelaku judi online ini adalah wakil rakyat yang terhormat dengan jumlah ribuan orang.
Mereka adalah pilihan-pilihan warga di bilik suara pada pemilu 2019 lalu.
Mereka adalah wakil kita yang sebelum pemilu digelar begitu aktif menemui rakyat, berargumen memperjuangkan rakyat, menyebarkan baliho dengan kalimat pro rakyat.
Rupanya, mereka memperjuangkan judi.
Mereka pro judi.
Terkuaknya perjudian mereka sungguh mengecewakan kita sebagai rakyat.
Rakyat pilih mereka di bilik suara dengan harapan ideal bahwa mereka memperjuangkan nasib rakyat, mereka pengharapan rakyat, mereka solusi masalah perikehidupan rakyat.
Lalu apa? Rupanya sebagian diantara mereka pelaku perjudian online.
Tentulah asumsi-asumsi publik sulit dicegah dalam merespon persoalan ini.
Sebab perjudian mereka di dunia maya bukan perjudian palsu.
Transaksi jumbo—sebagaimana keterangan PPATK—adalah fakta yang rumit dipalsukan.
Maka kritik, cacian, hingga kutukan sulit disembunyikan sebagai ekspresi kekecewaan warga.
Ditengah negatifnya citra parlamen selama ini, mereka semakin menambah catatan negatif wakil rakyat. Beberapa wakil kita berjudi ternyata.
Padahal, Rhoma Irama telah mengingatkan kita dalam sebuah lagunya, bahwa judi meracuni kehidupan, bahwa judi meracuni keimanan.
“Apa pun nama dan bentuk judi, Semuanya perbuatan keji, Apa pun nama dan bentuk judi, Jangan dilakukan dan jauhi”, demikian sepenggal lirik lagu si raja dangdut itu.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.