Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Transformasi Durasi Kerja

Perusahaan Jepang pun mengurangi jam kerja, juga makin berikhtiar membangun working environment sehat saat kerja. 

DOK TRIBUN TIMUR
Kolumnis tetap Kilas Tokyo Tribun Timur, Muh Zulkifli Mochtar . Ia menulis opini edisi Sabtu (15/6/2024) berjudul Transformasi Durasi Kerja 

Juga ada Government’s New Work Style Reform Bill yang disahkan oleh badan legislatif nasional tahun 2018; semacam modernisasi cara kerja ‘hataraki kata kaikaku’ amandemen undang-undang ketenagakerjaan. 

Di dalamnya termasuk pembatasan jam kerja berlebihan, agar tidak mengganggu kesehatan. 

Perusahaan Jepang pun mengurangi jam kerja, juga makin berikhtiar membangun working environment sehat saat kerja. 

Bahkan ada perusahaan yang menyediakan fasilitas olahraga dan pusat kebugaran di kantor misalnya.

‘Sayonara to Long Work Culture’ mungkin kalimat tepat. Tapi, itu juga bukan hal mudah bagi masyarakat Jepang yang sudah terlanjur punya working culture unik.

Satu contoh kecil, hasil survey OECD tahun 2019 rata rata jam kerja guru SD Jepang tertinggi, sekitar 54,4 jam per minggu. 

Setelah itu menyusul guru di Inggris 48,3 jam dan Vietnam 43,7 jam.

Menurut The Mainichi, Guru SMP Jepang juga punya jam kerja terpanjang rata 56 jam per minggu, sementara rata rata negara lain 38,3 jam. 

Guru SMP Jepang menggunakan waktu persiapan ekstrakurikuler dan pekerjaan administrasi jauh lebih banyak dibanding rata rata 48 negara yang disurvei dalam Teaching and Learning International Survey 2018 tersebut. 

Untuk administrasi dan document filing, pekerja Jepang sangat luar biasa detail. Segala sesuatu akan dibukukan maksimal hingga hal sekecil pun.

Jadi sangat mudah traceability jika ada kesalahan.

Ya, pekerja masih merasa berkewajiban tetap memegang teguh loyalitas tim secara keseluruhan. Ujung ujungnya, banyak yang tidak mengambil cuti tahunannya.

“Juga ada gap jelas antar generasi” menurut A. Murai, Head PR Expedia Jepang ditulis WorkLife BBC. 

Kesenjangan terlihat dari banyak karyawan lebih muda ingin mengambil lebih banyak cuti, tetapi kurang enak kepada atasan senior mereka yang masih bekerja dengan pola jam kerja panjang.

Durasi jam kerja bukan satu satunya kata kunci. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Angngapami?

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved