Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pupuk Mahal, Petani Salassae Bulukumba Sulsel Beralih ke Organik

Komunitas Pertanian Alami Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel)  mengajak masyarakat beralih ke pertanian.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Potret tanaman padi warga Salassae, Bulukumba, Sulsel menggunakan pupuk organik. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, BULUKUMPA - Komunitas Pertanian Alami Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel)  mengajak masyarakat beralih ke pertanian alami. 

Ketua Bidang Advokasi Komunitas Petani Swabina (KSPS), Abd Wahid mengatakan, saat ini pupuk kimia mahal.

Sementara, pupuk subsidi langka atau sulit ditemukan petani. Solusinya, petani bisa beralih ke pertanian alami. 

"Selagi petani tidak ingin melakukan praktik pertanian alami, maka pintu kemiskinan bagi petani semakin terbuka, untuk itu kami mengajak semua petani untuk kembali ke pertanian alami," kata Wahid, Selasa (4/6/2024).

Ia meminta petani mengubah cara pandangnya dengan tidak lagi fokus ke pupuk subsidi. 

Daftar HET Pupuk Subsidi di Sulsel

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk bersubsidi di 2024.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Imran Jauzi.

Dalam edaran Pemprov Sulsel, sudah memuat HET untuk empat jenis pupuk.

Untuk pupuk urea dibanderol seharga Rp 2.500 per kilogram.

Kemudian Pupuk NPK seharga Rp 2.300 per kilogram.

Pupuk NPK formula khusus diharga Rp 3.300 per kilogram.

Serta pupuk organik dijual Rp 800 per kilogram.

Harga ini sudah tertuang dalam edaran Pemprov Sulsel kepada pemerintah Kabupaten/kota.

Imran Jauzi menyebut pihak pemerintah daerah perlu didorong menindaklanjuti SK tersebut dengan alokasi dan HET masing-masing.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved