Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Luwu

Makna Bhara Daksa Latimojong Nama Pemberian Kapolda Sulsel ke Bayi Korban Longsor Luwu, Doa Sukses

"Setuju jaki namanya yang saya titip itu. Bhara Daksa Latimojong," tanya Andi Rian lewat panggilan video call.

Editor: Ansar
Polda Sulsel
Momen Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi menggendong anak Indri dan jalan bareng Indri saat proses evakuasi ibu hamil itu di Desa Ranteballa, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel, Ahad atau Minggu (5/5/2024). Indri dievakuasi menggunakan helikopter Polri ke Belopa, ibu kota Luwu. 

Menurut Malik, distribusi logistik sudah menyentuh beberapa desa terisolir di Latimojong.

Personel TNI-Polri yang diterbangkan ke Desa Pajang, Latimojong untuk menjangkau wilayah terisolir.

"Jadi saat ini posko tim gabungan yang ada di Pajang telah melakukan distribusi ke desa-desa. Seperti Desa Rante Balla, Pajang, Buntu Sarek, Tolajuk, secara umum penyaluran logistik sudah tembus," bebernya.

Korban trauma

Lagi, seorang ibu hamil dievakuasi menggunakan helikopter akibat banjir bandang dan longsor yang menerjang Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Rabu (8/5/2024) pagi.

Ibu mudah yang diketahui bernama Mala (17) itu, dievakuasi dari Dusun To Laju, Desa Bone Posi Kecamatan Latimojong, menggunakan helikopter.

Ia diterbangkan menuju Posko Induk Penanggulangan Bencana di Lapangan Andi Djemma, Belopa, Luwu.

Proses evakuasi menggunakan helikopter AW 169 Polda Sulsel itu, akibat akses jalur darat menuju Kecamatan Latimojong, masih terputus.

Mala yang didampingi suaminya Sahrul (20), tampak masih mengalami trauma akibat bencana banjir bandang dan longsor.

Ekspresi sang suami Sahrul, yang ikut mendampingi sang istri, terlihat begitu khawatir.

"Istri saya dua hari ini, susah bicara, dan jika diajak bicara dia hanya bisa menatap dan diam," ucap Sahrul menceritakan rasa trauma yang dialami Mala.

Sekretaris Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Sulsel, Prof Zakir Sabara ikut mengevakuasi Mala dan keluarganya.

Prof Zakir terlihat membopong langsung Mala dan relawan lain ke dalam heli hingga mendarat sempurna di Lapangan Andi Djemma.

Prof Zakir yang tidak asing dengan dunia kerelawanan saat bencana, merasakan betul rasa trauma yang dialami Mala.

"Dari wajah sangat kentara, ibu Mala ini, mengalami trauma. Apalagi dikuatkan pernyataan suaminya yang katanya sering mengalami ketakutan," ujarnya.

Setelah tiba di posko induk Lapangan Andi Djemma, Mala langsung dibawa ambulans ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan.

"Langsung dibawa ke bagian perawatan untuk mendapatkan penanganan medis," ujar Prof Zakir.

Proses evakuasi dilakukan setelah Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi yang juga pembina KBPPP Sulsel, mendapatkan informasi terkait kondisi Mala yang terjebak di lokasi yang terisolir.

Sebagai Pembina Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPP Polri) Sulsel, Irjen Andi Rian langsung mengarahkan kru Helikopter dan bersama Sekretaris KBPP Polri Sulsel Prof Zakir Sabara untuk segera evakuasi.

"Pak Kapolda mendapat kabar bahwa ada ibu hamil dalam kondisi trauma berat pasca bencana alam dan perlu segera dilakukan proses evakuasi dan penanganan medis secara intensif, makanya kita langsung bergerak," tuturnya.

Hingga hari ke-6 pasca bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang Luwu, sudah 208 warga Kecamatan Latimojong yang dievakuasi.

Berikut nama-nama korban selamat:

1. Sortie ke 1 menggunakan helikopter Polri pada pukul 08.54 Wita

1. Evendi S, umur 37 alamat Desa Tibussan.

2. Hasriani, umur 43 alamat Desa Tibussan.

3. Nurhafisa, umur 6 alamat Desa Tibussan.

4. Nurmi, umur 44 alamat Desa Tibussan.

5. Cahyani Reski, umur 4 alamat Desa Tibussan.

6. Adiaksa umur 1 alamat Desa Tibussan.

Sortie kedua helikopter BNPB pada pukul 09.00 Wita

1. Sahmani, umur 50 alamat Desa Buntu Sarek.

2. Ridaya, umur 52 alamat Desa Buntu Sarek

Sortie ketiga menggunakan helikopter Polri 09.20 Wita

1. Yaskia umur 12 alamat Desa Buntu Sarek.

2. Masni, umur 38 alamat Desa Buntu Sarek.

3. Akila, umur 8 alamat Desa Buntu Sarek.

4. Budianto, umur 34 alamat Buntu Sarek.

5. Bayi Ibu Masni, umur 2 minggu Desa Buntu Sarek.

6. Tawakkal, umur 53 Desa Ulusalu

Sortie keempat menggunaman helikopter Polri, 10.42 Wita

1. Simbang, umur 45 alamat Desa Pangi.

2. Sudi, umur 75 alamat Desa Pangi.

3. Bondong, umur 60 alamat Desa Pangi

Sortie kelima menggunakan helikopter 11.20 Wita.

1. Lukman, umur 81 tahun Desa Buntu Sarek.

2. Annisa, umur 80 alamat Desa Rante Lajang.

3. Hariani, umur 41 alamat Desa Buntu Sarek.

4.  M Ikram, umur 9 alamat Desa Buntu Sarek.

5. Nur Insani umur 7 alamat Desa Buntu Sarek.

Sortie keenam menggunakan helikopter BNPB 11.40 Wita

1. Sardiani, umur 30 alamat Desa Buntu Karua.

2. H Nimbo, umur 78 alamat Desa Buntu Karua.

3. H. Hakim, umur 84 alamat Desa Buntu Karua.

4. Lukman S, umur 74 alamat Desa Buntu Karua.

5. Suti, umur 80 alamat Desa Buntu Karua. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved