Opini
Belajar dari Aang dan Orang-orang yang Berpuasa
Sedangkan dalam bahasa sangsekerta, Avatar berarti keturunan dewa yang menampakkan diri di bumi.
Namun, menjadi avatar tidaklah mudah, kita perlu melatih diri terus menerus dan berpuasa bisa menjadi sala-satu jalannya.
Puasa dan Menjadi Avatar
Mengapa berpuasa bisa menjadi jalan menjadi avatar?
Sebagaimana perjalan Aang menuju suku pengendali air untuk menyelematkan dunia makrokosmik dari agresi suku api.
Sebenarnya puasa juga bisa dipahami sebagai sebuah perjalanan, lebih tepatnya perjalan spiritual manusia untuk menyelami kedalaman batin.
Tujuannya sama : untuk mencapai level kemanusiaan dan keterampilan tertentu.
Keseimbangan antara elemen alam yang diperjuangkan oleh Aang, maupun keseimbangan spiritual dan emosional yang diperjuangkan oleh orang yang berpuasa menurut saya sama saja.
Keduanya membutuhkan kesadaran diri yang mendalam, ketekunan, dan tekad untuk menjadi manusia pengendali.
Kesamaan lainnya adalah Aang melawan negara Api bukan maksud membunuhnya melainkan menghilangkan dominasinya.
Seperti orang berpuasa, tidak bermaksud membunuh hawa nafsunya melainkan mengurangi dominasinya.
Apakah tujuan kita untuk menjadi seorang Avatar? Menurut saya, menjadi avatar saja tidaklah cukup.
Kita perlu menjadi Avatar yang baik, minimal seperti Aang.
Menjadi pengendali yang bisa menjaga keseimbangan dan keberlangsungan kehidupan.
Menggunakan keterampilan pengendalian untuk kemaslahatan umat manusia dan umat semesta.
Karena menurut saya, dunia modern dengan pengetahuan ilmiah yang maju telah menciptakan generasi Avatar yang barbar.
Melalui pengetahuan ilmiah manusia modern bisa merekayasa alam semesta.
Tidak hanya itu, manusia modern telah menciptakan berbagai kerusakan melalui praktiknya yang eksploitatif atas nama akumulasi kapital.
Avatar modern yang paling barbar dilahirkan sains modern itu bernama: Kapitalisme.
Pesan reflektif
Dari film avatar dan pengalaman orang-orang yang berpuasa mungkin kita bisa menganyam pesan kehidupan.
Pesan tentang bagaimana merekonstruksi ulang cara kita memahami kehidupan semesta.
Dari keduanya kita belajar begitu perlunya membatin untuk mengintrospeksi diri.
Kita terlalu banyak mengeksploitasi tubuh (mikrokosmik) dan alam semesta (makrokosmik).
Eksplorasi berlebihan pastinya merusakkan keseimbangan kehidupan. Pada dasarnya Kita dan alam semesta berasal dari arche yang sama.
Kita tidak hanya bagian dari alam semesta, melainkan sebuah kesatuan yang tak terpisahkan.
Manusia adalah eksistensi mikrokosmik dari alam semesta sebagai makrokosmiknya.
Manusia sebagai jagat cilik dan alam semesta sebagai jagat gedenya. Dengan demikian eksistensi keduanya adalah relasi saling-ketergantungan.
Dunia ini harmonis apabila keduanya berelasi seimbang.
Merusakkan jagat gede akan merusakkan jagat kecil. Menjaga jagat kecil juga berarti menjaga jagat gede.
Dalam artian yang lebih luas sebenarnya kita menjumpai berbagai wajah Avatar yang lain.
Misalnya Avatar di bidang kekuasaan. Mereka yang mengusai empat penjuru kekusaaan.
Sehebat-hebatnya Avatar Aang dalam serial The Last Airbender.
Namun, belum tentu bisa menandingi Avatar di Negeri Indonesia.
Aang memang bisa memiliki jurus pengendali api, air, tanah dan udara tapi ia tidak bisa mengendalikan suara partai, apalagi merubah suara partai. Di Indonesia itu bisa saja terjadi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.