Korupsi KONI Makassar
BREAKING NEWS: Aroma Korupsi Dana Hibah, Kejari Makassar Periksa Ketua KONI Makassar Ahmad Susanto
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar, Ahmad Susanto diperiksa jaksa Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Makassar.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar, Ahmad Susanto diperiksa jaksa Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Makassar.
Pemeriksaan yang berlangsung pada Jumat pekan lalu itu, terkait dugaan penyalahgunaan dana Hibah KONI tahun anggaran 2022-2023.
Hal itu dibenarkan Kepala Seksi Intelijen Kejari Makassar, Andi Alamsyah saat ditemui di kantornya, Senin (18/3/2024) sore.
"Terkait pemeriksaan Ketua KONI saudara AS (Ahmad Susanto), pada Jumat Minggu lalu, dapat kami jelaskan bahwa terkait dengan adanya laporan pengaduan masyarakat ke Kejaksaan Negeri Makassar," kata Andi Alamsyah.
Menurut Andi Alamsyah total anggaran Hibah yang diterima KONI Makassar berkisar antara Rp20-60 Miliar.
Baca juga: Kejari Usut Pengelolaan Dana Hibah KONI Makassar, Ahmad Susanto Sudah Diperiksa
"Kalau saya tidak salah ada Rp20 miliar di anggaran pokok, kemudian di perubahan di tahun 2022 ada Rp11 miliar, sekitar Rp 60an (miliar) kalau saya tidak salah, pastinya nanti kami sampaikan," ujarnya.
Baca juga: Belum Dilelang, Isu Dugaan Bagi-bagi Proyek di Sinjai Terendus
Selain Ahmad Susanto, kata Alamsyah, ada juga mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora), Andi Pattiware juga menjalani pemeriksaan yang sama.
Ahmad Susanto dan Andi Pattiware, lanjut Alamsyah, diperiksa di hari yang sama dalam kapasitasnya sebagai saksi.
Alasannya, secara administratif ada keterkaitan antara KONI dan Dispora Makassar.
"Pemanggilan AP, secara administrasi terkait organisasi olahraga, dalam hal ini KONI kan melalui Dispora," terang Alamsyah.
"Jadi kepentingannya kami minta keterangannya (mantan) Kadispora untuk mendapatkan informasi dengan penggunaan dana hibah KONI tersebut," katanya.
Ditegaskan Andi Alamsyah, penyelidikan kasus dugaan korupsi dana hibah itu masih akan berlanjut dengan pemeriksaan sejumlah saksi lainnya.
Terpisah, Ahmad Susanto yang ditemui di kantor KONI Makassar, mengaku kehadirannya di Kejari Makassar hanya sebatas klarifikasi.
"Jadi bukan pemeriksaan, dan ini seluruh Indonesia juga sepertinya semua KONI nya dipanggil untuk klarifikasi," kata Ahmad Susanto.
Menurutnya pemeriksaan terhadap dirinya kurang dari 60 menit.
"Dan tidak lama, kemarin itu mungkin tidak sampai 1 jam di klarifikasi terkait penggunaan dana hibah ini dan saya kira itu poinnya," ujarnya.
Terkait total anggaran dana hibah yang disebut Alamsyah sekitar Rp60 miliar, Ahmad Susanto membantah.
"Banyak sekali kalau Rp60 (miliar), kalau hibah. Yang kemarin itu kan diperiksa tahun 2022 itu hanya Rp20 miliar," jelasnya.

Dirinya juga mengaku, sebagai Ketua KONI telah mendistribusikan dana Hibah yang diterima ke masing-masing cabang olahraga dengan pengawasan auditor independen.
"Akuntan kami yang telah mengaudit selama dua bulan kegiatan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan KONI kota Makassar mulai secara keseluruhan semuanya," kata Ahmad.
"Dan saya kira sudah clear semua seperti itulah mekanisme yang terjadi di KONI Makassar bahwa kita lah satu satunya di Makassar ini penerima dana hibah yang memiliki atau bekerja sama yang di audit ini untuk penertiban laporan kita," tuturnya.
Belum ada keterangan dari mantan Kadispora Andi Pattiware terkait pemeriksaan dirinya.
Dana Hibah Rp20 Miliar
Pemkot Makassar memberikan dana hibah Rp20 miliar ke KONI.
Dana hibah tersebut untuk peningkatan kualitas olahraga di Makassar.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Makassar, Andi Pattiware.
Pattiware menjelaskan, setelah Pemkot memberi sokongan anggaran, selanjutnya tugas KONI untuk melakukan pembinaan atlet.
"Ini untuk meningkatkan prestasi dan kualitas olahraga, khususnya dievent-event berskala nasional dan internasional," ucapnya Jumat (1/4/2022).
Salah satu upaya peningkatan kualitas olahraga di Makassar, Dispora bersama KONI sedang menyiapkan regulasi.
Nantinya, insentif para atlet akan diatur dengan jelas lewat regulasi tersebut.
"Kita lagi susun ranperdanya, akan kita dorong ke DPRD," tuturnya.
Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto menyampaikan siap mengawal dan memberi masukan terkait pembinaan prestasi dan kepemudaan di Makassar.

Banyak program yang disiapkan untuk peningkatan kualitas atlet kedepan.
Misalnya, menata ulang pola pembinaan olahraga di Makassar.
KONI akan mulai dari usia dini dengan cakupan yang luas, mulai dari tingkat lorong, kelurahan, kecamatan.
Kemudian ke tingkat kota, provinis hingga ke kancah nasional bahkan di luar dari itu.
"Harapannya bagaimana melahirkan atlit usai dini sesuai peminatannya," tuturnya.
Disamping itu, KONI juga akan menyiapkan sarana olahraga di tingkat kecamatan.
Karana itu, pengurus KONI di kecamatan bakal mendata lahan warga maupun fasum fasos pemerintah yang bisa dikerjasamakan.
Dalam waktu dekat, KONI akan launching program tersebut dengan meneken MoU dengan Dinas Pendidikan.
Nantinya, satu siswa diharapkan memetakan satu cabor satu siswa.
Kedepan kata Ahmad Susanto akan ada kalender event olahraga di Makassar yang sesuai visi dan program pemkot Makassar.
One Student One Sport
Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Makassar sedang menjalankan program One Student One Sport.
Hal ini ditegaskan Ketua Bidang Perencanaan Program dan Anggaran KONI Makassar Andi Naharuddin dalam podcast Tribun Sport, Kamis (6/7/2023).
One Student One Sport dijelaskan sebagai pondasi regenarasi atlet.
Koni Makassar menyasar anak usia dini dalam pengembangannya di bidang olahraga.
"Potensi atlet di Makassar itu sangat luar biasa," jelas Andi Naharuddin
"Cabang olahraga itu bisa terbantu karena dari usia dini sudah ada peta terkait apa yang menjadi potensi pengembangan prestasi olahraga di Kota Makassar," sambungnya.
Andi Naharuddin menyebut pembinaan olahraga berbentuk piramida.
Dasarnya dengan pengembangan olahraga ditingkat sekolah
"Melalui one student one sport dengan memilih 1 Cabang Olahraga (Cabor) di setiap siswa, maka cabor mudah mendeteksi bakat siswa," kata Andi Naharuddin.
Setiap siswa pun ditantang untuk menguasai minimal 1 cabor mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD)
Melalui program ini, cabor dinilai lebih mudah menjaring bibit unggul.
Sehingga sinergi cabor diperlukan untuk turun bersama Koni Makassar.
Peran cabor juga ditantang dalam pengembangan lanjutan siswa.
Proses berkelanjutan dari pembelajaran dasar di sekolah sampai ke pelatihan di tiap cabor menjadi rancangan panjang program ini.
"Kita harapkan nanti usia pelajar ketika dia tamat ada semacam sertifikat yang dimiliki bahwa saya ini punya minat, punya bakat dan hobi olahraga A misalkan," jelas Andi Naharuddin.
"Anggota Koni kan ada sekitar 30 cabor. Makanya tagline kita itu cetak juara dari Makassar," lanjutnya.
Program ini juga akan berkolaborasi dengan SD dan SMP se-Makassar.
Pembelajaran di dalam sekolah menjadi tonggak awal pembinaan olahraga di Makassar. (*)
Korupsi KONI Makassar
Korupsi Dana Hibah
Ketua KONI Makassar
Ahmad Susanto diperiksa
Pidsus Kejari Makassar
Andi Alamsyah
Vonis 4 Tahun Penjara buat Ahmad Susanto karena Korupsi Dana Hibah KONI Makassar Rp 5,8 M |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Susanto Ketua KONI Makassar Usai Diperiksa Kasus Korupsi Hibah, Fakta Baru Terungkap |
![]() |
---|
Jaksa Periksa 8 Saksi soal Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Makassar |
![]() |
---|
Kasus Korupsi Dana Hibah Terus Berlanjut, Jaksa Kembali Periksa Elite KONI Makassar |
![]() |
---|
Alasan Mario David Minta Ahmad Susanto Mudur Dari Jabatan Ketua KONI Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.