Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPU Sulsel: Angin Barat Ancam Distribusi Logistik Pemilu di Pangkep

Cuaca buruk dan gelombang tinggi di laut dikhawatirkan mempersulit petugas logistik dalam menyalurkan perlengkapan pemilu ke pulau-pulau terluar.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
Ilustrasi Cuaca Buruk 

Rinciannya, Kecamatan Liukang Tangaya 14.038 pemilih dan Liukang Kalmas 10.353 pemilih.

Kecamatan Liukang Tangaya berbatasan langsung dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bali.

Ssementara Kecamatan Liukang Kalmas berbatasan dengan Surabaya (Jatim) dan Batu Licin (Kalimantan Selatan).

Kendala geografis ini menambah kompleksitas distribusi logistik pemilu ke pulau-pulau terluar.

Kendari begitu, KPU Sulsel tetap berusaha mencari solusi terbaik untuk memastikan setiap TPS menerima logistik tepat waktu.

"Ada dua strategi yang kami lakukan. Pertama, kami masih menggunakan kapal-kapal rakyat untuk menyusuri antara satu pulau ke pulau lainnya," ujar mantan Ketua KPU Pangkep ini.

Lebih lanjut, ia menambahkan, strategi kedua adalah memperbanyak jalur distribusi.

Di Pangkep, pada pemilu sebelumnya hanya ada dua jalur, namun sekarang diusahakan membuka tiga jalur, termasuk jalur tengah untuk menghindari masalah cuaca.

Kadir juga menekankan penggunaan kapal rakyat sebagai pilihan utama.

"Kami lebih memilih kapal rakyat karena kapal Angkatan Laut (AL) memiliki keterbatasan, terutama untuk merapat ke pulau-pulau kecil. Penggunaan kapal besar AL juga dapat menimbulkan risiko keamanan logistik," katanya.

Meskipun menghadapi tantangan cuaca, KPU Sulsel berkomitmen untuk mengambil langkah mitigasi demi menghindari risiko kerusakan logistik pemilu.

"Jika kapal rakyat tidak dapat melaut, kami akan menggunakan kapal besar, meskipun tidak dapat bersandar di pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau," tandasnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved