Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Semen Tonasa Gandeng 7 Bupati Walikota di Sulsel Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif

PT Semen Tonasa telah mampu mengolah 150 ton sampah plastik per hari dari 11 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Pangkep.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Timur / Nurul Hidayah
HUT ke-57 PT Semen Tonasa - Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) 6 daerah dengan PT Semen Tonasa dalam malam puncak perayaan HUT ke-57 PT Semen Tonasa, yang digelar di Auditorium Kantor Pusat Tonasa, Kabupaten Pangkep, Kamis (30/10/2025) malam. 

TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP – PT Semen Tonasa resmi menjalin kerja sama dengan tujuh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif atau Refuse Derived Fuel (RDF).

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam malam puncak perayaan HUT ke-57 PT Semen Tonasa, yang digelar di Auditorium Kantor Pusat Tonasa, Kabupaten Pangkep, Kamis (30/10/2025) malam.

Sejumlah kepala daerah hadir langsung dalam kegiatan tersebut, di antaranya Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, Sekda Maros Andi Davied Syamsuddin, Sekda Sidrap Andi Rahmat Saleh, Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Kota Parepare Adi Hidayah Saputra, Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin, Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda, dan Wakil Bupati Bulukumba.

Direktur Utama PT Semen Tonasa, Anis, mengatakan kerja sama ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon.

“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya Bapak Gubernur Sulsel, atas dukungannya terhadap pengembangan fasilitas pengolahan sampah sebagai bahan bakar alternatif,” katanya.

Anis menjelaskan, kolaborasi dengan sejumlah pemerintah daerah ini menjadi bagian dari strategi besar PT Semen Tonasa untuk menurunkan konsumsi batu bara melalui penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.

“Kami telah menanam dan memanfaatkan tanaman Kaliandra sebagai sumber energi biomassa, yang juga bisa dijadikan bahan bakar alternatif,” tambahnya.

Saat ini, PT Semen Tonasa telah mampu mengolah 150 ton sampah plastik per hari dari 11 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Pangkep.

Sampah tersebut diolah menjadi bahan bakar alternatif bagi pabrik semen terbesar di Indonesia Timur itu.

Ia menegaskan, dunia industri semen kini tengah menghadapi tantangan berat akibat kondisi pasar yang semakin kompetitif dan kelebihan pasokan (oversupply).

Karena itu, inovasi dan adaptasi menjadi kunci agar Semen Tonasa tetap menjadi pilihan utama masyarakat.

“Di usia ke-57 tahun, kita telah melewati berbagai fase dari pertumbuhan, ujian, hingga kemapanan. Ini membuktikan bahwa perusahaan memiliki pondasi yang kuat dan sistem yang solid,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai lokal yang telah menjadi karakter kuat masyarakat Sulsel.

“Semangat pantang menyerah, gotong royong, dan keberanian luar biasa harus terus menjadi inspirasi dalam menjalankan operasional perusahaan,” jelasnya.

Tema perayaan HUT tahun ini adalah “Transformation for Sustainable Development”.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved