Rafale Senjata dari Jenderal Napoleon
Ada kemiripan Jenderal Prabowo Subianto dengan Jenderal Napoleon. Mereka tidak mau menerima laporan asalan dari prajurit.
Oleh: Andi Isdar Yusuf
Pemerhati Penerbangan dan Simpatisan Prabowo dari Menteng Jakarta
TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam film Napoleon, aktor Joaquin Phoenix menggambarkan sosok Jenderal pemberani.
Ketika akan menyerang Benteng yang dikuasai pasukan tentara Inggris, Napoleon sendiri menyusup, menyamar ke wilayah sekitar benteng.
Dia ingin memastikan jumlah dan kebiasaan pasukan Inggris, sambil mengamati lengahnya dan titik lemahnya.
Dari amatannya lalu Napoleon, menghitung strategi untuk melakukan penyerangan.
Alhasil serbuan mendadak Napoleon membuat pasukan Inggris kocar kacir.
Benteng pertahanan diambil alih Jenderal Napoleon dan kapal-kapal perang Inggris berhasil ditenggelamkan.
Potongan cerita di atas menggambarkan sosok Jenderal Prabowo Subianto sewaktu ikut dalam Operasi Seroja di Timtim.
Dia menghancurkan pertahanan pasukan Fretelin hingga komandan Fretelin Lobato tewas.
Ada kemiripan Jenderal Prabowo Subianto dengan Jenderal Napoleon.
Mereka tidak mau menerima laporan asalan dari prajurit.
Tapi Jenderal Prabowo Subianto turun dan menyusup, menyamar ke area lawan untuk memastikan kekuatan lawan.
Beliau dalam wilayah konflik tetap membaca majalah, dan buku-buku taktik peran, bahkan buku-buku ekonomi pun ikut dia lahap.
Kegemaran membaca Jenderal Prabowo Subianto sebagai referensi untuk memastikan diri dan pasukannya selamat dalam pertempuran. (Referensi: kesaksian Sang Komandan Letjend (pur) Yunus Yosfiah).
Jenderal yang berjiwa sportif dan jujur, tidak semena mena melakukan pembunuhan di pihak lawan ketika musuhnya terkepung dan terdesak, waktu itu, xanana sebagai komandan Fretelin dalam bidikan sniper.

Jenderal Prabowo Subianto yang punya hati sportif menghentikan kepada pasukannya "jangan Tembak dia" apapun dia Xanana adalah pemimpin Fretelin dia adalah Jenderal. (Referensi: kesaksian Lentjend (pur) Geerhan Lantara).
Masih dalam adegan film Napoleon, saat pasukan Jenderal Napoleon terdesak oleh pertempuran terakhir melawan pasukan Inggris, berdiri dalam Tenda, dan masuk target bidikan Sniper Pasukan Inggris, sang Komandan membentak untuk tidak menembak Jenderal Napoleon, apapun dia adalah Jenderal.
Jiwa sportif Jenderal Prabowo Subianto terlihat dalam Debat Capres 3 kemarin.
Walau dia dibully dan dicaci atau diserang oleh salah satu lawan capres, yang katanya profesor, tapi tidak memiliki etik, hanya karena modal struktur kata-kata dan lebih penting untuk diketahui, kubu profesor sangat tidak paham alusista pertahanan udara.
Sebagai Jenderal yang berpengalaman dalam medan tempur, Jenderal Prabowo Subianto tetap tenang dan sabar.
Dia tidak termakan gertakan dan serangan untuk dapat membuka strategi pertahanan di bawah kementeriannya yang bisa saja dibaca oleh Negara Tetangga, hanya karena mau menang dalam suatu perdebatan.
Begitula gambaran film Napoleon, ada pasukan sportif, jujur, dan ada orang munafik, serta menjadi penghianat (air susu dibalas air tuba).
Sebagai Menteri Pertahanan, diam-diam dan kerja senyapnya, memutuskan membeli senjata RAFALE atau pesawat tempur super canggih generasi ke 4 dari Negeri Jenderal Napoleon.
Rafale adalah pesawat tempur multi-peran bermesin ganda yang diproduksi oleh Dassault Aviation dari Perancis. dapat melakukan berbagai peran, termasuk misi superioritas udara, serangan darat, pengintaian, dan pencegahan nuklir.
Rafale dikenal dengan avionik canggih, kemampuan siluman, kemampuan manuver tinggi, dan sistem senjata serbaguna.
Konfigurasi Pesawat Tempur RAFALE:
1. Pertempuran Udara-ke-Udara: Rafale dapat dikonfigurasi untuk pertempuran udara-ke-udara dengan dilengkapi rudal udara-ke-udara seperti rudal jarak jauh Meteor dan rudal MICA. Rudal-rudal ini memungkinkan Rafale untuk menghadapi dan menetralisir ancaman pesawat musuh.
2. Serangan Udara ke Darat: Untuk serangan udara ke darat, Rafale dapat membawa berbagai amunisi, termasuk rudal jelajah SCALP, senjata udara-ke-darat modular AASM, dan bom berpemandu laser GBU . Senjata-senjata ini memungkinkan Rafale menyerang sasaran darat dengan akurasi dan efektivitas tinggi.
3. Pengintaian: Rafale dapat dilengkapi dengan berbagai peralatan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), termasuk pod sensor eksternal. Pod ini memungkinkan pesawat mengumpulkan informasi intelijen secara real-time dan menangkap citra udara untuk misi pengintaian.
4. Pencegahan Nuklir: Rafale mampu membawa dan mengirimkan senjata nuklir, mendukung strategi pencegahan nuklir. Pesawat ini dapat dilengkapi dengan rudal nuklir ASMP-A
5. Perang Elektronik: Rafale dapat dikonfigurasi untuk operasi peperangan elektronik dengan membawa pod penanggulangan elektronik (ECM). Pod ini meningkatkan kemampuan pesawat untuk mendeteksi, menipu, dan mengganggu radar dan sistem komunikasi musuh.
6. Operasi Kapal Induk: Rafale dirancang untuk operasi berbasis kapal induk dan dapat dikonfigurasi dengan fitur-fitur seperti roda pendaratan yang diperkuat, kait penahan, dan sayap lipat. Adaptasi ini memungkinkan pesawat untuk beroperasi dari kapal induk, sehingga memperluas fleksibilitas operasionalnya.
Penting untuk dicatat bahwa konfigurasi Rafale dapat refueling air to air, dengan dilengkapi hose pengisian avtur didepan kanan hidung pesawat.
Kita patut bangga atau Indonesia patut berbangga, dikarenakan satu satunya Negara ASEAN akan memiliki 42 Buah Pesawat Tempur RAFALE, atau saya sebut SENJATA dari JENDERAL NAPOLEON.
Atas buah kerja keras Menteri Pertahanan Jenderal Prabowo Subianto.
Saya menyematkan Panggilan Jenderal kepada Pak Prabowo Subianto karena bagi beliau hidup adalah perjuangan untuk bangsa dan negara.
Selamat berjuang Jenderal, lanjutkan program untuk kemaslahatan bangsa, termasuk akan memberi susu gratis kepada siswa sekolah, penting untuk diingat jangan biarkan susu susu jenderal tercemar air tuba profesor.
Dan paling penting jenderal sumbangsih dan karyamu untuk bangsa negara, tidak surut karena suatu kemunafikan dan pengkhiantan.
Jenderal Napoleon dikenang karena keberanian dan sportifitasnya serta JUJUR.
Begitupun Jenderal Prabowo seorang kesatria memilih diam dan bekerja untuk pertahanan dan harkat bangsanya.
Selamat berjuang jenderal!
Affan Dilindas Rantis, Komunitas Ojol Luwu Suarakan Duka |
![]() |
---|
Mengenal Fungsi Kendaraan Taktis Brimob Pelindas Drivel Ojek Online di Jakarta, Berat 12 Ton |
![]() |
---|
2 Penyebab Bupati Maros Raih Baznas Award 2025, Baznas Berhasil Himpun Zakat Rp 6 Miliar |
![]() |
---|
Sosok Irfan Yusuf Politisi Gerindra Calon Kuat Menteri Haji dan Umrah, Kader NU Cucu Hasyim Asyari |
![]() |
---|
Profil Gus Irfan Kader NU Pernah Bantu Prabowo di Pilpres 2019 Tunggu Restu Jadi Menteri Haji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.