Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polri

Prabowo Sindir Jenderal dan Menteri Titip ke Kapolri Ikutkan Pengawal Sekolah Perwira

Presiden Prabowo Subianto mengakui pernah menitipkan mantan pengawal bermotornya agar bisa mengikuti pendidikan Sekolah Perwira Polri.

Editor: Muh Hasim Arfah
Youtube Sekretariat presiden
SINDIRAN PRABOWO-Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pemusnahan narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Rabu (29/10/2025). Prabowo menyindir jenderal dan menteri menitip bawahan untuk ikut pendidikan Sekolah Perwira Polri. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA- Presiden Prabowo Subianto mengakui pernah menitipkan mantan pengawal bermotornya agar bisa mengikuti pendidikan Sekolah Perwira Polri.

Hadir langsung Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Hukum Supratman Andi Atgas, dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewo. 

Namun, ia menegaskan tidak pernah menitipkan keponakan atau pejabat lain untuk masuk ke institusi kepolisian. 

Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya usai menyaksikan langsung pemusnahan narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Rabu (29/10/2025).

Di awal pidatonya, Prabowo menegaskan dirinya tidak pernah ikut campur dalam urusan internal Polri. Ia bahkan menyebut tak pernah menitipkan satu pun pejabat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Di awal pemerintahan saya hormati Anda, saya tidak cawe-cawe, saya tidak titip satu pun pejabat, saya tidak titip. Bener Kapolri?" ujar Prabowo sambil menoleh ke arah Kapolri.

Namun, Prabowo kemudian mengakui bahwa ia pernah menitipkan mantan pengawal bermotornya yang berasal dari institusi Polri. Ia menyebut jumlahnya hanya dua hingga tiga orang.

Baca juga: Tips Prabowo Subianto Jadi Presiden RI, Minta Unjuk Tangan Mau Ikuti Jejaknya

"Ya kalau mantan pengawal saya ada polisi, yang dulu ngawal saya, ya tolong lah, masuk Secaba (Sekolah Calon Bintara). Masa, iya kan, itu sah boleh dong saya titip," katanya. "Ini bintara baik ya jadikan lah perwira, dari ratusan ribu aku titip dua, tiga orang ya kan," lanjutnya.

Prabowo menjelaskan bahwa para motoris—pengawal bermotor—sering kali bekerja dalam kondisi ekstrem, termasuk hujan deras, dan mempertaruhkan nyawa demi tugas.

"Mantan pengawal saya ada motoris saya polisi, sekian tahun, loyal, dia mempertaruhkan nyawa loh, motoris-motoris itu mempertaruhkan nyawa. Di (saat) hujan, aku tuh di mobil aku lihat waduh hujan deras, dia pertaruhkan nyawa dia. Jadi ya, saya ngaku lah, tapi itu sah, benar enggak," ujarnya.

Dengan nada berkelakar, Prabowo menyebut, para menteri dan jenderal pun kerap menitipkan pengawal mereka untuk bisa mengikuti pendidikan lanjutan di Korps Bhayangkara. 

"Ayo jenderal-jenderal, menteri-menteri kalian juga nitip-nitip kan, ya satu, dua orang boleh, tapi enggak ada saya titip ponakan saya tolong jadiin, enggak ada," ucap Prabowo, disambut tawa para pejabat yang hadir.

Ia kembali menegaskan bahwa tindakan tersebut bukan bagian dari cawe-cawe atau intervensi.

Menurutnya, menitipkan pengawal yang telah bekerja dengan loyalitas tinggi adalah hal yang wajar. 

"Saya tidak cawe-cawe, saya tidak titip, satu pun pejabat saya tidak titip. Benar, Kapolri?" ulang Prabowo.

Mantan Menteri Pertahanan itu menambahkan bahwa dirinya memilih fokus pada pengelolaan kekayaan negara demi kepentingan rakyat. "Saya mau fokus tadi, di mana kekayaan negara tadi," tegasnya.

Ucapan Prabowo ini nampaknya sudah terlihat. 

Rata-rata pengawal dan perwira di samping para pejabat mempunyai karier moncer. (tribun network/fik/dod)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved