Pertashop di Wajo Tutup Total, Warga Lebih Pilih Pertamini: Cepat dan Terjangkau
Begitupun dengan kondisi bangunan yang perlahan mengalami kerusakan. Bahkan, tembok bangunan tampak berlumut.
Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Ansar
"Kalau saya pribadi lebih nyaman Pertamini. Meski harganya beda Rp2 ribu tapi tidak masalah karena lebih cepat dan mengefisiensikan waktu kita," tuturnya.
Warga sengkang lainnya, Verna justru tidak tertarik mengisi BBM di Pertamini.
"Beda jauh kalau mengisi di Pertamina. Memang kita antri tapi merasa puas dan kantong tidak terkuras," ucap Verna.
Sementara, pemilik kios sekaligus Pertamini, Aswar mengaku keuntungan menjual BBM eceran Pertamini tidak seberapa.
"Yah, paling untung seribu lima ratus. Itupun pengambilan kita terbatas," kata Aswar.
Dalam sehari, Aswar menjual kurang lebih 20 liter khusus BBM Jenis Pertalite.
"Kalau di sini adanya pertalite saja, tidak berani ambil Pertamax karena kurang yang pakai," lanjutnya.
Dijelaskan, BBM yang diambil di Pertamina untuk dijual kembali menggunakan motor Scorpio.
"Saya tidak pakai jeriken, hanya bawa motor scorpio yang bisa memuat 10 sampai 15 liter," jelasnya.
Meski demikian, ia berharap agar kiranya pasokan BBM di Kabupaten Wajo tetap stabil.
"Kemarin-kemarin sempat kosong pertalite di beberapa Pertamina tapi sekarang saya liat sudah aman lagi. Saya harap bisa terus stabil seperti ini," kata dia. (*)
1.747 Warga Miskin di Sulsel Bakal Dapat BLT Rp200 Ribu, Terbanyak Wajo dan Sinjai |
![]() |
---|
Putra Wajo Delegasi Indonesia di ASEAN-Korea Youth Network Workshop |
![]() |
---|
Sekda Armayani Ikut Arahan Gubernur: PBB-P2 Wajo Tidak Naik |
![]() |
---|
Pemkab Wajo Tak Naikkan Tarif PBB-P2 Tahun 2025, Target Penerimaan Pajak Capai Rp19 Miliar |
![]() |
---|
Profil Letkol Inf Laode Muhammad Idrus Dandim Curigai Oknum Warga dari Luar Demo PBB di Bone |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.