Apa Keunggulan Polikarbonat Untuk Kemasan Air Galon? Simak Penjelasan Dosen IPB
Kemajuan teknologi telah menghasilkan kemunculan berbagai jenis kemasan pangan yang dapat menjamin keamanan, daya tahan, serta kepraktisan produk.
Bisa dibayangkan betapa repotnya industri harus menangani susu, air mineral yang mau dijual jika tidak dilakukan pengemasan.
"Karena itu, pemilihan bahan pengemas harus dilakukan secara tepat, dengan memperhatikan interaksi antara bahan pangan, bahan pengemas, dan lingkungannya. Dengan demikian, kerusakan bahan pangan bisa dikendalikan dengan baik pula," tuturnya.
Secara umum, kemasan pangan juga berfungsi melindungi produk pangan yang dikemas, baik terhadap kerusakan fisik (benturan, gesekan, goresan, dan lain-lain) maupun kerusakan kimia (karena bereaksi dengan oksigen dan air) dari lingkungan.
Kemasan pangan juga berfungsi mencegah terjadinya kontaminasi, baik kontaminasi karena mikroorganisme, serangga, binatang pengerat, ataupun bahan-bahan kimia pada produk pangan yang dikemas.
Berdasarkan karakteristik fisiknya, bahan pengemas bisa dikelompokkan menjadi pengemas kaku (rigid), fleksibel atau kombinasi keduanya.
Misalnya, kemasan primer menggunakan bahan pengemas fleksibel dan kemasan sekunder menggunakan bahan pengemas kaku. Pengemasan yang kaku bisa berupa kaleng (tin can atau aluminium) maupun gelas.
Sementara pengemasan yang fleksibel bisa berupa alu foil dan plastik.
Kata Purwiyatno, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pangan dalam kaitannya dengan kesehatan dan kebugaran tubuh, maka peranan pengemasan pangan pada masa yang akan datang akan semakin penting.
"Jadi, kemasan pangan tidak hanya akan semakin sulit dipisahkan dari proses produksi pangan, tetapi sekaligus juga merupakan satu kesatuan dengan identitas produk pangan, branding, dan marketing yang sangat penting bagi bisnis pangan," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.