Headline Tribun Timur
Pertamax Ikut-ikutan Langka
Bahkan, beberapa pengendara mengaku berpindah-pindah lokasi untuk mendapatkan Pertamax.
TRIBUN-TIMUR.COM - Antrean truk di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Kabupaten Luwu Timur, Sulawsi Selatan terjadi lagi akibat solar langka.
Sementara di Gowa, pengendara mengantre hingga ke bahu jalan karena Pertamax langka. Seperti terpantau di SPBU Jl Poros Malino, Kecamatan Bontomarannu, Kamis (18/9/2025).
Bahkan, beberapa pengendara mengaku berpindah-pindah lokasi untuk mendapatkan Pertamax.
“Dua SPBU di Gowa dan satu di Makassar Pertamax habis. Kalau Pertalite ada tapi antreannya panjang sekali,” kata Azis Irawan di Makassar.
Warga Lutim juga merasakan antrean panjang di sejumlah SPBU akibat keterbatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: Harga BBM Naik Per 1 Juli 2025, Pertamax hingga Dexlite
Antrean kendaraan bahkan mengular hingga nyaris menyentuh badan jalan dan ramai dibagikan di media sosial. Pemkab Luwu Timur memastikan kondisi tersebut kini berangsur normal.
Kepala Dinas Dagkop UKMP Luwu Timur, Senfry Oktavianus, menegaskan antrean yang terjadi bukan karena kelangkaan, melainkan penyesuaian distribusi dari Pertamina.
“Kalau antre, memang karena banyak pembeli. Sebenarnya tidak ada kelangkaan. Hanya penguraian pasokan karena kapal Pertamina baru sandar Senin sore di Depot Pertamina Karang-karangan,” jelas Senfry, Rabu (16/9/2025).
Sebelumnya, depot Pertamina sempat melakukan pembatasan distribusi dari 16 kiloliter (KL) menjadi 8 KL per hari agar stok terjaga. Namun setelah kapal sandar, penyaluran kembali normal.
“Sekarang sudah recovery ke 16 KL,” tambahnya.
Meski begitu, hingga Selasa siang masih ada tiga SPBU yang belum beroperasi karena kendala teknis pembayaran, yakni SPBU Wasuponda, Matompi, dan Burau.
“Pengiriman baru dilakukan malam ini dan diperkirakan tiba subuh. Sementara SPBU lain sudah lancar. Di SPBH Asuli bahkan antrean sudah tertib, semua di dalam area SPBU, bahkan dibuka ruang khusus untuk Pertamax,” ujarnya.
Senfry mengakui, absennya Pertamax di sejumlah SPBU ikut memicu antrean panjang.
“Kalau ada Pertamax, orang bisa beralih daripada antre. Makanya saya minta Pertamina memperhatikan juga stok Pertamax nonsubsidi,” katanya.
Ia memastikan kuota tahunan BBM di Luwu Timur justru naik. Pertalite meningkat dari 39 ribu KL pada 2024 menjadi 43 ribu KL di 2025. Solar juga naik dari 25 ribu KL menjadi 28 ribu KL.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.