Harga Beras Tembus Rp13 Ribu per Kilogram, Disperindag Sulsel Sarankan Bulog Jualan di Pasar
Satu dua minggu terakhir ini harga beras naik terus dari Rp11 ribu sampai sekarang ada yang jual Rp13 ribu lebih.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Harga beras mengalami kenaikan akibat kekeringan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel Ahmadi Akil mendapati harga beras sampai Rp 13 Ribu per kg di pasar.
"Satu dua minggu terakhir ini harga beras naik terus dari Rp11 ribu sampai sekarang ada yang jual Rp13 ribu lebih. Belum juga sampai Rp14 ribu," jelas Ahmadi Akil saat dihubungi, Rabu (20/9/2023).
"Meskipun harga HET yang medium itu Rp10.900 berarti sudah ada kenaikan sekitar 1.000 lebih ya kenaikan per kilonya," sambungnya.
Dalam menekan harga pasar, Ahmadi Akil mengaku butuh keseriusan sejumlah pihak termasuk Bulog Sulselbar.
Disperindag ingin Bulog Sulselbar turun langsung menjaga harga di pasar.
"Sebaiknya Bulog melakukan penjualan langsung di pasar tradisional supaya menjadi pembanding bagi pengecer-pengecer yang ada di pasar," katanya.
Dengan menjual langsung di pasaran, harga beras pedagang di pasar akan tertekan.
Sebab, ada persaingan harga pasar yang terjadi.
"Supaya orang-orang tidak mudah menaikkan harga beras, tidak mudah dikendalikan," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar Muhammad Imron Rosidi menyampaikan stok beras di Bulog masih aman.
"Stok di bulog relatif cukup aman, mulai hari ini ada penyaluran bahan pangan (bapang)," kata Imron Rosidi usai rapat pengendalian Inflasi di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (11/9/2023).
Baca juga: Harga Beras di Luwu Rata-rata Rp13 Ribu Per Kilogram, Dinas Perdagangan: Stok Bahan Pokok Cukup
Baca juga: Harga Beras di Luwu Rata-rata Rp13 Ribu Per Kilogram, Dinas Perdagangan: Stok Bahan Pokok Cukup
"Itu sebenarnya tujuannya untuk mengintervensi pasar dan untuk menjaga ketersediaan stok yang ada di pasar,"sambungnya.
Penyaluran bahan pangan ini diprediksi bisa mengendalikan harga di pasar.
Terutama menghadapi tiga bulan kedepan.
"Paling tidak dengan disalurkannya ini sehingga tiga bulan nanti, jadi September, Oktober November paling nggak bisa mengendalikan hargalah," tegasnya.(*)
Wansus Bincang Kota Pertaruhan Makassar Bebas Kawasan Kumuh |
![]() |
---|
9 Profesor 3 Aktivis Lintas Kampus Bahas Pemulihan Bangsa di Tribun Timur |
![]() |
---|
Demonstrasi Jadi Amuk Massa, Prof Tahir Kasnawi: Demokrasi Kita Tak Bisa Lagi Dikendalikan |
![]() |
---|
Joget-joget Legislator DPR RI Berujung Demo Rusuh, Prof Amran Razak: Dewan Kelewat Waras! |
![]() |
---|
Demonstrasi di Mana-mana, Forum Dosen: Masyarakat Tidak Puas, Pemerintah Kurang Sensitif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.