Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Luwu Timur, Parepare, Sidrap, Maros, Gowa Zona Merah Kebakaran

Kepala DLHK Sulsel Andi Hasbi Nur melaporkan kebakaran lahan mencapai 200 hektar dalam sebulan terakhir.

|
Tribun-Timur.com
Pemadaman kebakaran lahan di area Soreang, Kota Parepare, Sulsel, Rabu (30/8/2023) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kebakaran lahan menjadi ancaman ditengah Fenomena El-Nino.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulawsi Selatna (DLHK Sulsel) Andi Hasbi Nur melaporkan kebakaran lahan mencapai 200 hektar dalam sebulan terakhir.

"Berdasarkan hitungan kita kemarin itu ada 200 hektar, jumlah secara total hitungan satu bulan ini mulai Agustus sampai September ini," kata Andi Hasbi saat dihubungi Kamis (14/9/2023).

Kebakaran ini kebanyakan berasal dari kawasan persawahan masyarakat.

“Rata-rata itu di sawah-sawah, ladang masyarakat,” lanjutnya.

Luwu Timur menjadi daerah terparah dalam sebulan terakhir.

Begitu juga daerah dengan kawasan sawah yang luas seperti di Sidrap atau Takalar.

Baca juga: 22 Peristiwa Kebakaran Terjadi di Sinjai hingga September 2023, Kasus Terbanyak Sinjai Utara

Baca juga: BPBD Tetapkan Makassar, Maros, Jeneponto Status Tanggap Darurat Dampak Kekeringan

“Saya lihat itu banyak di Luwu Timur. Baru Parepare, Sidrap, Maros, Gowa, Takalar, Jeneponto,” kata Andi Hasbi.

“Kalau Bulukumba, Bone, Sinjai, Bantaeng sempat ada satu kali,” jelasnya menambahkan.

Terkait penanganan, DLHK Sulsel sudah menjalin komunikasi dengan organisasi perangkat daerah dan stakeholder.

Kebakaran di Kelurahan Ujung Baru, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulsel, Rabu (13/9/2023).
Kebakaran di Kelurahan Ujung Baru, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulsel, Rabu (13/9/2023). (warga)

Posko penanggulangan kebakaran juga sudah didirikan.

Kelompok peduli api dibentuk guna siaga terhadap kebakaran lahan.

"Kita sudah buat posko penanggulangan kebakaran, kita juga bentuk kelompok peduli Api di masyarakat," kata Andi Hasbi.

"Kemudian setiap ada kejadian pasti kita turun, muali damkar Kab/kota terus BPBD provinsi, TNI, masyarakat juga," lanjutnya

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan periode 2023-2024 akan datang terlambat dari biasanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved